“Ibu, aku ga mau mandi. Aku takut
hidungku kemasukan air seperti waktu berenang!”
Hal
seperti ini mungkin sering kita dengar dari anak usia dini (AUD). Ucapan-ucapan
berupa penolakan terhadap air, merupakan salah satu efek dari kurang
maksimalnya kita sebagai orang yang lebih tua untuk mengenalkan air kepada AUD.
Padahal
air merupakan hal pokok bagi manusia. Komponen terbanyak dari tubuh kita
adalah air. Bahkan ketika masih janin, kandungan air dalam tubuh mendekati 100
persen, kemudian setelah lahir kandungan air dalam tubuh mulai berkurang
menjadi 80 persen, kemudian ketika dewasa menjadi 70 persen, dan ketika sudah
lanjut usia bisa menjadi 50 persen. Hal lainnya, bahwa dalam tiap sendi kehidupan manusia membutuhkan air
seperti mandi, memasak, menyiram
tanaman,gosok gigi, mencuci.
Terkait dengan anak usia dini (AUD),
pengenalan air sangat penting agar nantinya AUD bisa menjaga kelestarian air.
AUD dengan keingintahuannya dan sebagai peserta yang aktif dalam mencari
pengalamannya sendiri, maka ketika AUD melihat air ia akan mencoba sendiri mengindentifikasi
terdiri dari apa, bagaimana cara kerjanya sampai ia menemukan sendiri tanpa
diajari,. Dengan mengamati air ini AUD
dapat diajak memahami apa itu air, sifatnya bagaimana dan manfaat serta bahaya
air. Dan juga bisa diajak berdiskusi secara sederhana bagaimana agar air tetap
terjaga kebersihannya, agar tidak terjadi bahaya banjir, dll.
Adapun
terkait teknik mengenalkan air kepada AUD, bisa dengan cara berikut ini:
1.
Percobaan sains sederhana
Seperti
misalnya, membuat sirup/teh dari yang tadinya air putih matang menjadi manis
dan berubah warna ketika dicampur gula dan sirup/teh.
Akan
berbeda pula rasanya bila dicampur dengan garam sehingga AUD akan mengenal
sifat air.
2.
Bercerita
Hal
yang paling menyenangkan bagi AUD adalah cerita dengan alat peraga, bisa berupa
boneka jari atau wayang. Dengan penuturan yang menarik, kita bisa menjabarkan
tentang banyak hal seperti manfaat air, jenis air, bagaimana cara agar hemat air, sehingga anak tidak jenuh.
3.
Pemutaran video
Melalui
video, anak dengan gaya belajar audio visual akan terfasilitasi untuk melihat
proses terjadi hujan, sumber-sumber air, dan tentang kesehatan tubuh dengan
menjaga kebersihan air, materi-materi lain.
4.
Bernyanyi
Melaui
teknik bernyanyi, kita bisa menambah nilai seni bagi AUD. Seperti dengan
menyanyikan lagu tik-tik bunyi hujan, dengan nada nada di tiap bait syairnya,
anak akan belajar memahami tinggi rendahnya nada selain belajar tentang hujan.
5.
Bermain
Teknik
bermain ini sangat disukai anak sekaligus tidak membebani anak dalam menerima
materi pembelajaran seperti simulasi bahaya banjir, simulasi menjaga kebersihan
diri dan ligkungan
Anak bisa bergerak aktif, anak bisa mengambil
kesimpulan sendiri setelah permainan terkait air.
. Lakukanlah
kegiatan bermain air dengan memperhatikan modalitas belajar anak seperti audio,
visual, kinestetik dan tanpa paksaan. Biarkan kegiatan itu berlangsung dengan
menyenangkan sehingga minat anak akan bertumbuh dan akan senang melakukan
hal-hal baru tanpa terbebani. Sehingga ke depannya, kelestarian air akan lenih
terjaga dengan pengetahuan AUD akan air.
0 komentar:
Posting Komentar