Sakit, sesuatu
yang tidak mengenakkan. Tak semua orang ingin sakit. Namun, siapa yang bisa
mengelak dari takdirNya? Seperti saat Julia Perez sakit, Titi Qadarsih sakit
kemudian Ari lasso juga sakit , siapa yang bisa mengelaknya? Jangankan artis,
orang-orang yang bergerak di dunia kesehatan, seperti dokter, perawat, bidan
dan lainnya yang notabene tahu cara menangani sakit, juga tidak bisa menolak
sakit.
Tak semua sakit dianggap
sebagai azab atau siksa dunia. Justru inilah sebaik-baik pengingat akan
kematian dan dosa kita. Sehingga sakit adalah saat yang tepat untuk memohon
ampun kepada yang Kuasa. Semakin sering memohon ampun kepadanya, maka disinilah
letak keikhlasan kita akan takdirNya muncul. Namun, kadangkala keblinger ya,
orang selalu mengingatkan dan menyarankan si Sakit untuk istigfar atau mohon ampun kepada Pencipta. Sudahkah
yang sehat demikian? Karena permohonan ampun adalah untuk semua, bukan hanya
untuk si sakit.
Sakit juga tak selalu pahit.
Bukan berarti bila sakit kita berat merupakan azabNya. Justru ketika sakit akan
muncul hikmah yang dirasakan, seperti: 1. Karib kerabat kita akan saling
mendoakan demi kesembuhan si Sakit, 2. bertemunya family dan teman, 3. Sakit
merupakan sebaik-baiknya nasihat karena sakit merupakan alarm kematian, 4. Sakit
sebagai penggugur dosa, 5. meringankan beban fitnah/siksa kubur atau di akhirat nanti.
Ketika sakit, peran keluarga tentu sangat penting dan berarti.
Tanpa keluarga yang mendampingi, orang yang sakit akan berat menjalani kondisi
sakitnya. Namun, terkadang kita lupa akan peran keluarga. Perhatian kita
terlalu bertumpu pada si Sakit ketika menengok. Kita lupa untuk membesarkan
hati keluarga si Sakit. Lalu apa yang harus dilakukan? Berikut 5 hal yang harus
dilakukan, antara lain:
1. beri dukungan moral maupun finansial
2. doakan yang terbaik, karena kita tidak tahu hal mana saja yang
terbaik buat si Sakit
3. berikan bantuan informasi (misal tempat laundry di sekitar rumah
sakit, dan lainnya) untuk meringankan bebannya selama menjaga si Sakit,
4. sering-sering berkunjung untuk mendengar keluhan ataupun cerita
keluarga si Sakit sambil menanyakan kebutuhan apa saja yang mungkin bisa
dibawakan ketika kunjungan berikutnya, serta perhatikan pula asupan gizi
keluarga si Sakit agar tidak ikut down ketika merawat si Sakit
5. bawakan oleh-oleh sesuatu yang disukai keluarga pasien serta
berikan kisah-kisah tokoh tertentu yang memberikan semangat, baik berupa buku
atau video. Terus pompa semangat keluarga si Sakit agar semangat berdoa dan
berusaha untuk si Sakit.
Akhirnya, tanamkan
pada keluarga bahwa bagaimanapun kondisi si Sakit, entah itu penyakit ringan
maupun berat, tetaplah berpikiran positif bahwa inilah kondisi terbaik yang
dialami. Ketika usaha keluarga menangani ataupun mengobati sudah terbaik,
tempat berobat terbaik, dokter terbaik dan ikhtiar yang lain sudah terbaik, maka
pujilah usaha keluarga si Sakit. Besarkan hati keluarga bahwa akan mendapatkan
hasil yang terbaik dari Nya. Doa yang tulus dari kita, in sya Alloh akan
diraasakan pula oleh keluarga si Sakit.
Semoga bermanfaat!
pixabay.com
Btw, ada yang mau menambahkan lagi hal2 yang harus dilakukan kepada keluarga si Sakit? Komen ya hhehe
BalasHapustambahannya, kalo ada org skt itu jgn dimarah2in terus nyuruh2 cepet sembuh karena sebenarnya dia jg emg kepengen sembuh. Kurangnya perhatian ketika ada org2 yg sakit, dikira pengennya dimanja padahal memang benar dia butuh perhatian. Jadi pada intinya mah ga boleh su'udzon deh kalo ngeliat org skt,ixixi
BalasHapusMasukkan komentar Anda...ajarkan tayamum dan solat saat sakit
BalasHapusOke oke. ni buat keluarga si sakit ya, heheheh
BalasHapus