TIPS MEMILIH
SEKOLAH ANAK
Tahun ajaran baru tiba,
sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta membuka pendaftaran bagi peserta
didik baru. Sementara itu, memilih sekolah merupakan hal yang gampang-gampang
susah. Karena orangtua harus memikirkan banyak hal sebelum mendaftarkan anaknya
ke sekolah tertentu agar hasil belajar dan minat bakat anak terpenuhi.
Terkait dengan pendidikan anak usia
dini (PAUD), menurut PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini, ada delapan standar nasional pendidikan yang harus
diperhatikan. Apakah PAUD tersebut sudah terjamin mutu dan kinerjanya ataukah
belum.
Menurut
artinya, standar nasional pendidikan yaitu kriteria minimal yang harus dipenuhi
oleh sistem pendidikan di wilayah Negara hukum Indonesia, baik dari satuan
pendidikan PAUD, SD, SMP maupun pendidikan atas lainnya di seluruh Indonesia. Mengacu
pada Permendikbud diatas, maka standar ini dikhususkan untuk mengetahui mutu da
kinerja PAUD. Standar ini juga bisa menjadi acuan bagi orangtua anak usia dini
untuk melihat PAUD yang akan dituju.
Adapun delapan
standar tersebut antara lain:
Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (selanjutnya disebut STPPA) adalah
kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan
dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif,
bahasa, sosial-emosional, serta seni (Permendikbud No 137 tahun 2014). Dalam standar
ini orangtua dianjurkan untuk menanyakan perkembangan-perkembangan apa saja
yang diupayakan sekolah terhadap peserta didik kemudian kegiatan belajarnya
bagaimana untuk mencapai upaya tersebut, apakah sudah sesuai dengan
undang-undang atau belum.
Standar isi, adalah
kriteria tentang lingkup materi dan
kompetensi menuju pencapaian
perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak. Orangtua perlu mengetahui
dengan pasti tentang kurikulum, kalender pendidikan, jumlah peserta didik tiap
kelasnya agar kita bisa memperkirakan anak kita akan nyaman atau tidak dengan
sekolah tersebut.
Standar proses adalah
kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan atau program PAUD dalam
rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan
tingkat usia anak. Selain itu, dalam standar proses bisa berupa rencana
kegiatan, program unggulan serta holistic sekolah. Program unggulan biasanya ada kelas tahfiz,
berenang, memanah, sekolah alam, ada kegiatan seni, marchingband dan lainnya.
Disini tergantung keinginan orangtua untuk memilih yang mana yang sesuai dengan
bakat dan minat anak. Adapun kegiatan holistic sekolah adalah
Standar pendidik
dan tenaga kependidikan, merupakan standar kompetensi dan kualifikasi
guru yang mengajar, begitu juga dengan tenaga kependidikannya seperti TU dan
lainnya. Kompetensi dan kualifikasi guru selain diperoleh dari sisi akademis,
bisa juga diperoleh dari pengalaman mengajar dalam kurun waktu tertentu, maupun
mengikuti kegiatan seminar/workshop tentang pendidikan. Jadi, yang perlu diperhatikan
adalah pengalaman mengajar dan jenjang pendidikan guru di PAUD. Apabila guru
belum memenuhi kualifikasi jenjang S1, maka perlu dimaksimalkan dalam mengikuti
pelatihan/seminar/workshop yang dibuktikan melalui sertifikat. Jika hal ini
sudah terwujud, maka guru sudah memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi.
Standar sarana
prasarana adalah kriteria tentang persyaratan pendukung penyelenggaraan dan
pengelolaan pendidikan anak usia dini secara holistik dan integratif yang
memanfaatkan potensi local. Hal-hal yang perlu diamati atau ditanyakan orang
tua adalah tentang alat bermain anak baik indoor maupun outdoor apakah aman dan
menyenangkan?, alat peraga di saat kegiatan belajar apakah ada?, lahan sekolah
apakah sudah memenuhi 3m2 tiap anaknya? Karena PAUD harus memiliki
luas lahan minimal 300 m2 (untuk bangunan dan halaman), apakah memiliki ruang
kegiatan anak yang aman dan sehat serta adanya fasilitas cuci tangan dengan air
bersih, PAUD juga harus memiliki ruang guru, memiliki ruang kepala, memiliki ruang
tempat UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
dengan kelengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), memiliki jamban dengan air bersih yang mudah dijangkau oleh anak dengan
pengawasan guru, memiliki ruang lainnya
yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak, memiliki alat permainan edukatif
yang aman dan sehat bagi anak yang sesuai dengan SNI (Standar Nasional
Indonesia), memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar, dikelola
setiap hari.
Bagi Daycare,
ada kriteria tambahan yaitu harus memiliki fasilitas ruang untuk tidur,
makan, mandi, yang aman dan sehat, memiliki akses dengan fasilitas layanan
kesehatan seperti rumah sakit ataupun puskesmas; dan i. PAUD kelompok usia
lahir-2 tahun, memiliki ruang pemberian ASI yang nyaman dan sehat.
Standar
pembiayaan, yaitu kriteria tentang komponen dan besaran biaya personal serta
operasional pada satuan atau program PAUD.
Orang tua perlu menanyakan berapa biaya yang dikeluarkan selama sekolah?
Fungsi biaya tersebut untuk apa saja? Misal ada uang kesehatan: maka boleh
ditanyakan uang kesehatan itu berupa apa saja.
Standar
pengelolaan, adalah kriteria tentang perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau
program PAUD. Orangtua sah-sah saja menanyakan rencana sekolah satu tahun ke
depan, lalu bagaimana melaksanakan program-program terebut, serta bagaimana
pengawasan maupun evaluasi program tersebut. Bisa juga dengan melihat
dokumentasi sekolah, misalnya: adakah rapat kerja, dll. Dan patut diperhatikan
pula tentag rasio guru dan anak didik sudah
sesuai dengan standar: a. Usia Lahir-2 tahun: rasio guru dan anak 1: 4. b. Usia
2-4 tahun: rasio guru dan anak 1: 8. c. Usia 4-6 Tahun: rasio guru dan anak
1:15.
Standar
penilaian, adalah kriteria tentang penilaian proses dan
hasil pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai
dengan tingkat usia anak. Orangtua juga bisa menanyakan bagaimana sistem
pelaporan hasil kegiatan belajar anak, apakah ada rapot triwulan, semester? Adakah konsultasi orangtua dengan
pihak sekolah?
Perlu
diperhatikan juga tentang seberapa jauh jarak tempuh dari rumah ke sekolah.
Jangan sampai alih-alih ingin anak bersekolah di tempat yang kualitas dan
mutunya bagus tapi malah anak sering sakit karena sekolah yang jauh. Pada
akhirnya anak akan sering bolos/ijin sekolah atau tidak konsentrasi di kelas.
Demikian sekilas tips memilih
sekolah yang terjamin mutu dan kualitasnya. Semoga kita bisa menjadi orangtua
yang bijak ketika memilih sekolah tak hanya
memikirkan budget dan keinginan kita tapi juga kepentingan anak. Semoga
bermanfaat!
Sumber :
Permendikbud 137 tahun 2014
Nur Fitri Agustin, S. Pd (Guru di TKIT IBNU
ABBAS, Talun, Kab. Cirebon dan juga lulusan 2017 PGPAUD UMC)
Tips yang bermanfaat Mbak..
BalasHapussaya dan suami saat memilih sekoalah anak yang pertama jaraknya. Karena kalau di Jkaarta masalah jarak ini utama, karena jam masuk sekolah macetnya luar biasaaa Baru kemudian kriteria lainnya. Alhamdulillah sekarang sekolah anak-anak hanya berjarak kurang dari 2 km dari rumah :)
Dulu saya selalu bawa anaknya dari satu sekolah sekolah lainnya buat ikut memilih.
BalasHapusTahun depan saya siap2 masukin si kecil di TK. Masih galau sih, karena anak lanang ini agak spesial dan sudah bisa berpendapat. Harapannya tetap yg dekat dengan rumah.
BalasHapusMemilih sekolah untuk anak memang harus jeli, krn untuk kehiidupan selsnjutnya
BalasHapusInfo dan tips yang bermanfaat. Bisa jadi bahan pertimbangan buat milih sekolah.
BalasHapusThx ya infonya
Jarak sekolah jadi pertimbangan banget buatku. Maklum, kemarin-kemarin pakai agenda titip anak sama eyangnya. Kasihan juga kalau kejauhan. Memilih sekolah memang harus banyak pertimbangan. Bagaimanapun maunya anak-anak semangat dan gembira ketika bercerita tentang sekolahnya.
BalasHapusMkasih mba tipsnya, abis baca ini jadi harus lebih hati2 nih memilih sekolah untuk anak.
BalasHapusKalau ada sekolah yang bisa memenuhi kedelapan standar itu, sungguh luar biasa. Biasanya ada salah satu standar yang menonjol dan itulah yang dijadikan "jualan" kepada masyarakat. Semoga saja setiap sekolah di Indonesia dapat memenuhi delapan standar tersebut.
BalasHapusWah artikelnya manfaat ni mba, aku share ke adekku ya.
BalasHapusDemi anak, orang tua memang harus berhati-hati untuk mencari tempat sekolah anaknya ya..
BalasHapusOrang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Seandainya semua sekolah di Indonesia bisa mempunyai standar seperti ini yaa
BalasHapusMemilih sekolah anak ini memang susah2 gampang ya mbak. Kadang dapat yg dekat dari rumah, eh ... Mutunya kurang. Ada yg mutunya bagus, jaraknya jauh. Ada lagi yg lebih bagus, jarak juga ga jauh, eh biayanya mihil. *Tepok jidat*
BalasHapusSaya sampai survey dulu lho mbak ke sekolah. Saking pengennya anak dpt kualitas pendidikan yg bagus tapi juga gak terlalu mahal. Hehe
BalasHapus