Jumat, 24 Agustus 2018

Begini alternatif liburan yang menyenangkan

Libur tak melulu harus bepergian jauh ya. Seperti kali ini, liburanku cukup ku isi dengan menulis. Lah kok malah nulis? Ya nulis sambil berkhayal menjelajah ke tempat wisata. Eh kok bisa?

Ceritanya gini, waktu itu ku dapat BC dari seseorang tentang lomba menulis cagar budaya Indonesia yang diadakan oleh Kemendikbud. Lalu diminta untuk mendaftar di grup wa dengan mencantumkan 1 paragraf sebagai syarat pendaftaran (syarat ini berubah beberapa waktu kemudian menjadi 3 halaman untuk sampel tulisan, dan langsung sebagai syarat seleksi)

wow! Deg-degan kan!  Mana deadline mepet lagi! Deadline awal adalah tanggal 18 agustus 2018.

Ku buat tulisan tersebut semampuku dan ku ambil tema Masjid Merah Panjunan, Cirebon. Dan berhasil ku kirim mepet DL #ahpejuangdeadlineinih!

Namun, nyatanya ketika pengumuman, duh belum masuk 20 besar. Ya sudahlah mungkin sudah nasib penulis kelas teri ya begini ini, belum mampu bersaing dengan para blogger dan penulis kelas kakap. #hehehehe

Namun, qodarullah ada pengumuman bahwa peserta yang belum masuk 20 besar masih bisa memperbaiki naskahnya agar bisa dipertimbangkan pada seleksi pencarian 10 naskah (agar genap 30naskah ya) tapi deadlinenya jam 7 pagi esok harinya setelah pengumuman. Aku baru baca pengumuman ini jam 4 pagi.

Gubrak! Mana waktu itu masih hari tasyrik yang bertepatan dengan mertua akan berkurban. Otomatis sebagai mantu yang baik, aku kudu mbantuin acara itu wkwkwk

Maka mulailah kasak kusuk nulis dan sekarang ganti tempat wisata cagar budaya yaitu di Taman Goa Sunyaragi. Ini jujur aku baru tahu kalo Goa ini cagar budaya.

Wah patut direkomendasikan untuk semua kalangan nih karena Goa Sunyaragi makin hari makin banyak perubahan yang menarik. Tak hanya sekedar Goa, kolam tapi juga ada atraksi seni budayanya. Wah seru kan!

Sebagai praktisi anak usia dini alias guru TK, kupikir anak usia dini juga lerlu mengenal cagar budaya.

Namun tetap diperhatikan dari segala aspeknya ya, seperti nilai agama dan moral, sosial emosional, fisik motorik, bahasa, seni, pengawasan dan lainnya.

Contohnya nih Dalam hal nilai agama dan moral, perlu diperhatikan mitos mitos sekitar cagar budaya agar anak usia dini tidak rancu dengan nilai agama dan keyakinan yang dianutnya.

Sebagai orang dewasa yang mendampingi anak usia dini ke cagar budaya, sebaiknya kita tidak menutupi adanya mitos tersebut. Justru kemukakan dengan bahasa sederhana bahwa mitos itu ada dan belum tentu sesuai dengan nilai agama dan keyakinan kita.

Nah, lanjut ya tentang lombaenulis yang diadakan oleh Kemendikbud, alhamdulillah hari ini pengumuman untuk seleksi 10 besar berikutnya. Dan taraaa, alhamdulillah akhirnya aku masuk 30 besar dan akan lanjut nulis untuk penyempurnaan naskah utuh yang akan masuk dalam antologi naskah cagar budaya Indonesia, Kemdikbud.

Duh, ini hadiah terindah di kala liburan idul adha setelah sebelumnya juga lulus pretes ppg.

Alhamdulillah, ma sya alloh semoga dengan antologi ini, makin banyak orang yang menjatuhkan destinasi wisata ke cagar budaya sehingga makin terjaga dan terlestarikan cagar budaya Indonesia.
Untuk karir menulisku, semoga makin mudah menjadi penulis yang selalu menginspirasi dan menghasilkan tulisan bermutu, aamiin.

#CBI
#IIDN
#IndscriptWriting
#KementrianPendidikan danKebudayaan



1 komentar:

  1. Mari bersama lestarikan cagar budaya indonesia yang tersebar di seluruh pelosok nusantara.

    BalasHapus