Sabtu, 18 Agustus 2018

Masjid Merah Panjunan yang Menawan

Hatiku terkait di Masjid, masjid ternyata tak sekedar masjid untuk tempat menunaikan ibadah. Masjid sudah begitu dirindukan. Nah,  berbicara tentang masjid di Indonesia, banyak sekali ragamnya. Seperti salah satu masjid di Indonesia yang layak dirindukan juga karena banyak keunikannya, yaitu Masjid Merah Panjunan, Cirebon yang telah dimasukkan sebagai benda cagar budaya.
Tahukah teman-teman, merah pada masjid ini sungguh bukan berarti marah. Justru inilah keunikan arsitekturnya. Pada bagian depan Masjid Merah Panjunan terdapat susunan batu bata merah. Terlihat jelas pintu gapuranya memperlihatkan pengaruh Hindu dari zaman Majapahit  di daerah Cirebon.
Yuk kita bayangkan! Gapura beserta tembok keliling yang susunan batanya berwarna merah setinggi 1,5 m dan ketebalan 40 cm, wah pasti menarik ya dan membuat semangat karena berwarna merah. Ternyata dibangun pada pada tahun 1949 oleh Panembahan Ratu yang merupakan cicit Sunan Gunung Jati. Inilah yang membuat masjid ini bernama Masjid Merah Panjunan karena dominan warna merah. Sebenarnya Masjid Panjunan ini semula bernama mushala Al-Athya, lho.
Masjid ini merupakan perpaduan budaya antara Arab, Tiongkok dan Jawa (Islam, Cina dan Hindu). Meskipun pendiri masjid ini dari Arab, tapi herannya bentuk bangunan menyesuaikan dengan kultur Cirebon saat itu. bisa jadi agar proes masuknya Islam lebih mudah. Jika dilihat, masjid ini tampak seperti kuil Hindu. Adanya mihrab yang membuat bangunan Masjid Merah Panjunan ini menjadi terlihat seperti sebuah masjid, serta adanya beberapa tulisan berhuruf Arab pada dinding. Ada juga keramik buatan Cina yang menempel pada dinding. Keramik ini konon merupakan bagian dari hadiah ketika Sunan Gunung Jati menikah dengan Tan Hong Tien Nio.
Ada lima tiang kayu yang menopang langit-langit ruangan utama Masjid Merah Panjunan. Umpak pada tiang penyangga juga memperlihatkan pengaruh kebudayaan lama. Sementara keramik yang menempel pada dinding memperlihatkan pengaruh budaya Cina dan Eropa.
Ada yang menarik di masjid ini yaitu pada bagian mihrab dihiasi dengan keramik yang indah. Lengkung pada mihrab pun yang berbentuk paduraksa juga memperlihatkan pengaruh budaya lama. Di Masjid Merah Panjunan ini tidak ada mimbar, karenanya hanya digunakan untuk sholat sehari-hari, tidak untuk ibadah sholat Jumat, atau sholat berjamaah di Hari Raya Islam.
Masjid ini merupakan sebuah masjid berumur sangat tua yang didirikan pada tahun 1480 oleh Syarif Abdurrahman atau Pangeran Panjunan. Ia adalah seorang keturunan Arab yang memimpin sekelompok imigran dari Baghdad, dan kemudian menjadi murid Sunan Gunung Jati. Masjid Merah Panjunan terletak di sebuah sudut jalan di Kampung Panjunan, kampung dimana terdapat banyak pengrajin tembikar atau jun.
Awalnya masjid ini merupakan tajug atau Mushola sederhana, karena lingkungan tersebut adalah tempat bertemunya pedagang dari berbagai suku bangsa, Pangeran Panjunan berinisiatif membangun Mushola tersebut menjadi masjid dengan perpaduan budaya dan agama sejak sebelum Islam, yaitu Hindu – Budha.
Bangunan lama mushala itu berukuran 40 meter persegi saja, kemudian dibangun menjadi berukuran 150 meter persegi karena menjadi masjid. Meskipun pendiri Masjid Merah Panjunan adalah seorang keturunan Arab, dan Kampung Panjunan adalah merupakan daerah permukiman warga keturunan Arab, namun pengaruh budaya Arab terlihat sangat sedikit pada arsitektur bangunan Masjid Merah Panjunan ini. Barangkali ini adalah sebuah pendekatan kultural yang digunakan dalam penyebaran Agama Islam pada masa itu.
Fakta unik Masjid Merah Panjunan, Cirebon:
1.      Menariknya dari masjid ini yaitu di salah satu sisi bagian masjid  terdapat bangunan makam keramat dan sumur yang menjadi mata air bagi warga sekitar,
2.  Masjid Merah Panjunan merupakan masjid tertua di Cirebon,
3. Saat berbuka puasa, di Masjid Merah ini selalu menyuguhkan menu kopi arab dan makanan khas Cirebon dan Arab,
4.  Masjid ini terletak di Jl. Kolektoran (perempatan dengan Jl. Kenduran) Kampung Panjunan, Desa Panjunan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Koordinat : 6° 43' 3.16" S  108° 33' 57.71" E
                             Dalam keramaian suasana Kota Cirebon, Masjid Merah ini bisa menjadi alternative destinasi wisata di Kota Cirebon. Apalagi ini merupakan bangunan yang mempunyai nilai historical tinggi sehingga patut dilestarrikan. Siapa lagi yang menghargai dan melestarikannya kalau bukan kita? Yuk siapkan diri berkunjung ke Masjid Merah Panjunan, kami tunggu ya.

Sumber Referensi:
·           Wikipedia.com
·         Laely Wijaya 2008. Masjid Merah Panjunan Cirebon (Kajian Histori-Arkeologis). Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
·         http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/02/08/1539523/masjid.merah.panjunan.masjid.dari.lima.abad.silam | Masjid Merah Panjunan Masjid dari Lima Abad Silam

 

0 komentar:

Posting Komentar