“Umi, umi, aku ga bisa menyusunnya”, seru Daus terlihat putus
asa mengamati jejeran warna-warni berbentuk buah. Bunda-bunda di PAUD maupun TK
pasti sering mengalami atau menemui anak seperti Daus ini. Usut punya usut ternyata
Daus sedang meronce. Ohya Daus ini anak berumur 4 tahun, di kelompok A.
Meronce merupakan kegiatan rutin di PAUD untuk menstimulus motorik
halus anak. Dalam permendikbud no 137 tahun 2018, motorik halus mencakup
kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan
alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
Lalu bagaimana sebenarnya urutan meronce yang benar agar mampu menstimulus
kemampuan motorik halus anak? Simak paparan berikut ini.
Bila menilik definisi meronce menurut ahli, maka Sumantri
(2005: 151) mengemukakan bahwa meronce adalah kegiatan pengembangan
motorik halus di TK, kegiatan menguntai dengan membuat untaian dari bahan-bahan
yang berlubang disatukan dengan tali atau benang. Memasukan benang atau tali
kelubang-lubangnya dibantu dengan jarum atau tidak. Kegiatan meronce ditujukan
untuk melatih koordinasi mata dan tangan pada anak. Untuk memperoleh hasil
roncean yang menarik perlu terampil dan kreatif terampil melakukan roncean
dengan lancar tanpa mendapat luka atau sakit jari. Jarum dan bahan dapat
digunakan yang terdapat dilingkungan sekitar rumah atau sekolah kreatif dalam
mengkombinasikan susunan roncean, garis menurut bentuknya.
Sedangkan pendapat lain dari Pamadi (2008: 9.4-9.5), Meronce
adalah menata dengan bantuan mengikat komponen dengan seutas tali dengan
teknik ini seseorang akan memanfaatkan bentuk ikatan menjadi lebih lama
dibanding dengan benda yang ditata tanpa ikatan, meronce menata memperhatikan
bentuk, warna dan ukuran, seperti halnya irama musik yang mempunyai tingkat
rendah serta keras, lunak, halus kasarnya nada dan suara, jika musik mengunakan
instrument untuk menyatakan tinggi dan
rendahnya suara maka meronce akan memerlukan keterampilan sejenis itu.
Meronce tidak hanya menyusun dan menata bentuk melainkan menata dengan irama.
Terkait dengan anak usia dini memiliki energi yang tinggi. Energi
ini dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas guna meningkatkan
keterampilan fisik yang berkaitan dengan motorik halus, seperti membentuk atau
memanipulasi dari tanah liat/ lilin/ adonan, menggambar, mewarnai, menempel,
menggunting, memotong, merangkai benda dengan benang (meronce).
Aktivitas-aktivitas tersebut berfungsi untuk melatih koordinasi antara mata dan
tangan, yang dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain (Sumantri, 2005: 145).
Adapun manfaat meronce antara lain: 1) melatih konsentrasi anak, 2)
mengasah ketelitian, ketekunan anak, 3) menstimulus perkembangan kognitif anak,
4) mengembangkan motorik halus anak, 5) menumbuhkan kreatifitas anak, 6) tak
melulu tentang motorik halus, meronce juga bisa menstimulus ketrampilan membaca
anak karena melalui meronce anak akan terampil dengan pola AB-AB, ABC-ABC
sehingga memudahkan anak untuk belajar rangkaian suku kata mudah seperti ba,
ca, da maupun suku kata kompleks seperti tra, tri, dwi.
Meronce bisa menggunakan berbagai bahan, seperti kertas, plastik, tanah
liat, sedotan, manik-manik dan bahan alam yang tersedia di sekitar anak. Ketika
melakukan kegiatan meronce, maka perlu disematkan proses saintifik di dalamnya.
Seperti mengamati bahan apa saja untuk meronce, ajak anak untuk menanya
apa saja yang diperlukan untuk meronce, mengumpulkan informasi cara
meronce, apakah dengan pola AB-AB atau ABC-ABC. Kemudian ajak anak untuk menalar
pola meronce tersebut di kehidupan sehari-hari. Ketika meronce, sebenarnya
anak telah mampu berpikir urutan benda, menghapal jenis benda dan urutannya.
Juga belajar merangkai dilihat dari estetis/keindahan. Selanjutnya minta anak
untuk mengkomunikasikan apa yang sudah di ronce. Mengkomunikasikan bisa
dalam bentuk bercerita ke keluarga atau bercerita di depan kelas.
1. Tahapan meronce kelompok Play Group
Yaitu:
* main mengosongkan/mengisi seperti bermain
congklak, ini bertujuan agar jari-jari anak makin terampil sehingga motori halusnya siap.
* merangkai digunakan untuk bahan main
peran (kalung), pada tahap ini anak
terus menerus memasukkan benang/tali ke benda
* merangkai terus menerus, tahap ini juga
masih berkutat memasukkan benang/tali agar anak makin bagus koordinasi antara
mata dan tangan serta melatih kesabaran, ketekunan anak.
2. Tahapan
meronce kelompok A
Yaitu:
a. merangkai
berdasarkan warna,
b. merangkai
berdasarkan bentuk,
c. merangkai berdasarkan warna dan bentuk
Pada tahap ini, anak mulai dilatih
mengenal pola. Poin a dan b hanya mengenalkan satu pola. Pada tahap ini, anak
sudah bisa dikenalkan juga alphabet. Karena
pada dasarnya, alphabet merupakan susunan satu pola huruf. Nah, baru pada poin c
anak mulai dikenalkan dua pola AB-AB sehingga relevan juga untuk mulai
dikenalkan suku kata sederhana dengan pola tersebut, misal, sa, ma, ca, da.
3. Tahapan
meronce kelompok B
Yaitu:
a. merangkai berdasarkan
warna, bentuk, ukuran,
Anak sudah mulai
dikenalkan pola yang kompleks yaitu pola ABC-ABC atau berdasarkan warna,
bentuk, ukuran. Sehingga mulai relevan juga dikenalkan suku kata yang kompleks
seperti sar, bar, kan, lah dan lainnya yang berpola ABC
b. membuat pola sendiri,
Pada tahap ini, anak
boleh suka hati berkreasi sendiri dengan pola yang mereka minati. Inilah
saatnya anak mengeksplor kreatifitas dan imajinasinya. Kita sebagai guru
ataupun orang tua juga bisa menilai apakah anak mempunyai nilai estetis atau
belum. Relevansinya dengan perkembangan
bahasa, anak sudah mulai bisa membaca sendiri secara pelan namun dengan kata
yang sudah bermakna semisal, kata baca, saya, dari.
c. membaca pola kartu
dari bermacam-macam tingkat kesulitan.
Di poin ini anak
sudah berkembang sangat baik di motoric halus dan bahasa (keaksaraan). Anak
sudah berkembang sangat baik koordinasi mata dan tangannya, anak mampu membaca.
Konsekuesinya yaitu anak sudah mampu untuk diajarkan menulis.
Sungguh akan
bermakna sekali jika setiap guru TK maupun PAUD mampu memahami dan melaksanakan
tiap tahapan meronce, artinya bahwa guru tidak mencederai fitrah karena anak
distimulus sesuai tahapan kemampuannya. Selalu ada harapan menuju kesana!
Semoga bermanfaat!