Jumat, 17 Agustus 2018

TIPS MEMILIH SEKOLAH ANAK

            Tahun ajaran baru tiba, sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta membuka pendaftaran bagi peserta didik baru. Sementara itu, memilih sekolah merupakan hal yang gampang-gampang susah. Karena orangtua harus memikirkan banyak hal sebelum mendaftarkan anaknya ke sekolah tertentu agar hasil belajar dan minat bakat anak terpenuhi.
            Terkait dengan pendidikan anak usia dini (PAUD), menurut PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR  137  TAHUN 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, ada delapan standar nasional pendidikan yang harus diperhatikan. Apakah PAUD tersebut sudah terjamin mutu dan kinerjanya ataukah belum.
Menurut artinya, standar nasional pendidikan yaitu kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh sistem pendidikan di wilayah Negara hukum Indonesia, baik dari satuan pendidikan PAUD, SD, SMP maupun pendidikan atas lainnya di seluruh Indonesia. Mengacu pada Permendikbud diatas, maka standar ini dikhususkan untuk mengetahui mutu da kinerja PAUD. Standar ini juga bisa menjadi acuan bagi orangtua anak usia dini untuk melihat PAUD yang akan dituju.
Adapun delapan standar tersebut antara lain:
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (selanjutnya disebut STPPA) adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni (Permendikbud No 137 tahun 2014). Dalam standar ini orangtua dianjurkan untuk menanyakan perkembangan-perkembangan apa saja yang diupayakan sekolah terhadap peserta didik kemudian kegiatan belajarnya bagaimana untuk mencapai upaya tersebut, apakah sudah sesuai dengan undang-undang atau belum.
Standar isi, adalah kriteria tentang lingkup materi dan  kompetensi  menuju pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak. Orangtua perlu mengetahui dengan pasti tentang kurikulum, kalender pendidikan, jumlah peserta didik tiap kelasnya agar kita bisa memperkirakan anak kita akan nyaman atau tidak dengan sekolah tersebut.
Standar proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak. Selain itu, dalam standar proses bisa berupa rencana kegiatan, program unggulan serta holistic sekolah.  Program unggulan biasanya ada kelas tahfiz, berenang, memanah, sekolah alam, ada kegiatan seni, marchingband dan lainnya. Disini tergantung keinginan orangtua untuk memilih yang mana yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Adapun kegiatan holistic sekolah adalah
Standar pendidik dan tenaga kependidikan, merupakan standar kompetensi dan kualifikasi guru yang mengajar, begitu juga dengan tenaga kependidikannya seperti TU dan lainnya. Kompetensi dan kualifikasi guru selain diperoleh dari sisi akademis, bisa juga diperoleh dari pengalaman mengajar dalam kurun waktu tertentu, maupun mengikuti kegiatan seminar/workshop tentang pendidikan. Jadi, yang perlu diperhatikan adalah pengalaman mengajar dan jenjang pendidikan guru di PAUD. Apabila guru belum memenuhi kualifikasi jenjang S1, maka perlu dimaksimalkan dalam mengikuti pelatihan/seminar/workshop yang dibuktikan melalui sertifikat. Jika hal ini sudah terwujud, maka guru sudah memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi.
Standar sarana prasarana adalah kriteria tentang persyaratan pendukung penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini secara holistik dan integratif yang memanfaatkan potensi local. Hal-hal yang perlu diamati atau ditanyakan orang tua adalah tentang alat bermain anak baik indoor maupun outdoor apakah aman dan menyenangkan?, alat peraga di saat kegiatan belajar apakah ada?, lahan sekolah apakah sudah memenuhi 3m2 tiap anaknya? Karena PAUD harus memiliki luas lahan minimal 300 m2 (untuk bangunan dan halaman), apakah memiliki ruang kegiatan anak yang aman dan sehat serta adanya fasilitas cuci tangan dengan air bersih, PAUD juga harus memiliki ruang guru, memiliki ruang kepala, memiliki ruang tempat UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)  dengan kelengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan),  memiliki jamban dengan air bersih  yang mudah dijangkau oleh anak dengan pengawasan guru,  memiliki ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan kegiatan anak, memiliki alat permainan edukatif yang aman dan sehat bagi anak yang sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia), memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar, dikelola setiap hari.
Bagi Daycare, ada kriteria tambahan yaitu harus memiliki fasilitas ruang untuk tidur, makan, mandi, yang aman dan sehat, memiliki akses dengan fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit ataupun puskesmas; dan i. PAUD kelompok usia lahir-2 tahun, memiliki ruang pemberian ASI yang nyaman dan sehat.
Standar pembiayaan, yaitu kriteria tentang komponen dan besaran biaya personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.  Orang tua perlu menanyakan berapa biaya yang dikeluarkan selama sekolah? Fungsi biaya tersebut untuk apa saja? Misal ada uang kesehatan: maka boleh ditanyakan uang kesehatan itu berupa apa saja.
Standar pengelolaan, adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program PAUD. Orangtua sah-sah saja menanyakan rencana sekolah satu tahun ke depan, lalu bagaimana melaksanakan program-program terebut, serta bagaimana pengawasan maupun evaluasi program tersebut. Bisa juga dengan melihat dokumentasi sekolah, misalnya: adakah rapat kerja, dll. Dan patut diperhatikan pula  tentag rasio guru dan anak didik sudah sesuai dengan standar: a. Usia Lahir-2 tahun: rasio guru dan anak 1: 4. b. Usia 2-4 tahun: rasio guru dan anak 1: 8. c. Usia 4-6 Tahun: rasio guru dan anak 1:15.
Standar penilaian, adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai dengan tingkat usia anak. Orangtua juga bisa menanyakan bagaimana sistem pelaporan hasil kegiatan belajar anak, apakah ada rapot triwulan,  semester? Adakah konsultasi orangtua dengan pihak sekolah?
Perlu diperhatikan juga tentang seberapa jauh jarak tempuh dari rumah ke sekolah. Jangan sampai alih-alih ingin anak bersekolah di tempat yang kualitas dan mutunya bagus tapi malah anak sering sakit karena sekolah yang jauh. Pada akhirnya anak akan sering bolos/ijin sekolah atau tidak konsentrasi di kelas.
            Demikian sekilas tips memilih sekolah yang terjamin mutu dan kualitasnya. Semoga kita bisa menjadi orangtua yang bijak  ketika memilih sekolah tak hanya memikirkan budget dan keinginan kita tapi juga kepentingan anak. Semoga bermanfaat!

Sumber : Permendikbud 137 tahun 2014

 Nur Fitri Agustin, S. Pd (Guru di TKIT IBNU ABBAS, Talun, Kab. Cirebon dan juga lulusan 2017 PGPAUD UMC)


13 komentar:

  1. Tips yang bermanfaat Mbak..
    saya dan suami saat memilih sekoalah anak yang pertama jaraknya. Karena kalau di Jkaarta masalah jarak ini utama, karena jam masuk sekolah macetnya luar biasaaa Baru kemudian kriteria lainnya. Alhamdulillah sekarang sekolah anak-anak hanya berjarak kurang dari 2 km dari rumah :)

    BalasHapus
  2. Dulu saya selalu bawa anaknya dari satu sekolah sekolah lainnya buat ikut memilih.

    BalasHapus
  3. Tahun depan saya siap2 masukin si kecil di TK. Masih galau sih, karena anak lanang ini agak spesial dan sudah bisa berpendapat. Harapannya tetap yg dekat dengan rumah.

    BalasHapus
  4. Memilih sekolah untuk anak memang harus jeli, krn untuk kehiidupan selsnjutnya

    BalasHapus
  5. Info dan tips yang bermanfaat. Bisa jadi bahan pertimbangan buat milih sekolah.

    Thx ya infonya

    BalasHapus
  6. Jarak sekolah jadi pertimbangan banget buatku. Maklum, kemarin-kemarin pakai agenda titip anak sama eyangnya. Kasihan juga kalau kejauhan. Memilih sekolah memang harus banyak pertimbangan. Bagaimanapun maunya anak-anak semangat dan gembira ketika bercerita tentang sekolahnya.

    BalasHapus
  7. Mkasih mba tipsnya, abis baca ini jadi harus lebih hati2 nih memilih sekolah untuk anak.

    BalasHapus
  8. Kalau ada sekolah yang bisa memenuhi kedelapan standar itu, sungguh luar biasa. Biasanya ada salah satu standar yang menonjol dan itulah yang dijadikan "jualan" kepada masyarakat. Semoga saja setiap sekolah di Indonesia dapat memenuhi delapan standar tersebut.

    BalasHapus
  9. Wah artikelnya manfaat ni mba, aku share ke adekku ya.

    BalasHapus
  10. Demi anak, orang tua memang harus berhati-hati untuk mencari tempat sekolah anaknya ya..
    Orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

    BalasHapus
  11. Seandainya semua sekolah di Indonesia bisa mempunyai standar seperti ini yaa

    BalasHapus
  12. Memilih sekolah anak ini memang susah2 gampang ya mbak. Kadang dapat yg dekat dari rumah, eh ... Mutunya kurang. Ada yg mutunya bagus, jaraknya jauh. Ada lagi yg lebih bagus, jarak juga ga jauh, eh biayanya mihil. *Tepok jidat*

    BalasHapus
  13. Saya sampai survey dulu lho mbak ke sekolah. Saking pengennya anak dpt kualitas pendidikan yg bagus tapi juga gak terlalu mahal. Hehe

    BalasHapus