Senin, 11 Desember 2017

Kala Curiosity Si Kecil Tak Bisa Dibendung




          Kali ini kisah tentang S, si kecil usia 6 tahun yang menyukai mengutak-atik mobil-mobilan atau mainan yang lainnya. Selama ini orang tuanya welcome saja dengan tingkahnya. Namun, suatu hari S memainkan HP ayahnya. S sudah terbiasa memainkan video, kamera, game dari HP. Hari itu keisengan S timbul sehingga mengutak atik format HP ayahnya. Akibatnya banyak data dari HP yang hilang. Dan, orang tuapun mulai uring-uringan menghadapi tingkah S. Ada S, ada pula H yang sama tingkahnya. Namun, kali ini H memainkan computer dan kasusnya sama seperti S yang menghilangkan data di computer. Tak hanya HP, computer bahkan lipstick, bedak, dan alat kosmetik mama pun tak lupa terjamah oleh anak – anak. 
Anak-anak dengan tingkah khasnya, memang tak bisa disalahkan. Begitulah kodrat mereka yang terlahir dengan rasa ingin tahu yang tinggi, egosentris sehingga perlu ditumbuhkan, distimulus agar perkembangan mereka sesuai yang diharapkan.
Sebagai orangtua, ketika menyikapi kekurangan dan sikap anak-anak yang belum sesuai harapan maka mau tidak mau harus dengan bijaksana dan lapang dada. Ada kekhawatiran ketika kita menyikapi dengan sikap yang reaktif maka anak akan mandeg rasa ingin tahunya, fatalnya lagi anak enggan mencoba sesuatu yang baru atau malah antipati dengan orang tuanya.
Selain itu, tetap pantau apa apa yang mereka lakukan tapi tanpa ada pembatasan gerak. Pembatasan gerak akan membuat anak tertekan dan tidak menumbuhkan kreatifitas.  Aturan yang diberikan pada anak sebaiknya lebih kepada pemberitahuan efek apa yang akan terjadi bila dimainkan tidak sesuai aturan.
Selalu tanamkan bekal pengetahuan kepada anak untuk menghindari dan mengenal hal-hal atau benda benda yang berbahaya. Hal ini sebagai upaya mengenalkan perilaku keselamatan diri pada anak. Seperti mengenalkan bahayanya colokan listrik di rumah, bahayanya menyalakan kompor ketika sendiri dan lain-lain. Pembekalan pengetahuan keselamatan diri ini bisa diberikan melalui penayangan video, simulasi di sekolah dan lain lain yang sekiranya menyenangkan bagi anak.
Namun, seyogyianya orang tua dan guru juga tetap terus mengingatkan buah hati tentang keselamatan diri secara kontinyu. Dan pastikan kondisi sekitar anak aman dari benda atau hal berbahaya. Tak lupa, tanamkan kepada si kecil untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan karena keingintahuannya. Hal tersebut akan membuat si kecil bertanggung jawab dengan mengajak dia memikirkan solusi untuk memperbaiki kesalahannya. Dan senantiasa dampingi terus kala anak bermain sambil menyelami karakter dan keistimewaan buah hati kita yang istimewa. Semoga bermanfaat !

0 komentar:

Posting Komentar