Kali ini kisah tentang S, si kecil
usia 6 tahun yang menyukai mengutak-atik mobil-mobilan atau mainan yang
lainnya. Selama ini orang tuanya welcome
saja dengan tingkahnya. Namun, suatu hari S memainkan HP ayahnya. S sudah
terbiasa memainkan video, kamera, game dari HP. Hari itu keisengan S timbul
sehingga mengutak atik format HP ayahnya. Akibatnya banyak data dari HP yang
hilang. Dan, orang tuapun mulai uring-uringan menghadapi tingkah S. Ada S, ada
pula H yang sama tingkahnya. Namun, kali ini H memainkan computer dan kasusnya
sama seperti S yang menghilangkan data di computer. Tak hanya HP, computer
bahkan lipstick, bedak, dan alat kosmetik mama pun tak lupa terjamah oleh anak
– anak.
Anak-anak
dengan tingkah khasnya, memang tak bisa disalahkan. Begitulah kodrat mereka
yang terlahir dengan rasa ingin tahu yang tinggi, egosentris sehingga perlu
ditumbuhkan, distimulus agar perkembangan mereka sesuai yang diharapkan.
Sebagai
orangtua, ketika menyikapi kekurangan dan sikap anak-anak yang belum sesuai
harapan maka mau tidak mau harus dengan bijaksana dan lapang dada. Ada
kekhawatiran ketika kita menyikapi dengan sikap yang reaktif maka anak akan
mandeg rasa ingin tahunya, fatalnya lagi anak enggan mencoba sesuatu yang baru
atau malah antipati dengan orang tuanya.
Selain
itu, tetap pantau apa apa yang mereka lakukan tapi tanpa ada pembatasan gerak.
Pembatasan gerak akan membuat anak tertekan dan tidak menumbuhkan
kreatifitas. Aturan yang diberikan pada
anak sebaiknya lebih kepada pemberitahuan efek apa yang akan terjadi bila
dimainkan tidak sesuai aturan.
Selalu
tanamkan bekal pengetahuan kepada anak untuk menghindari dan mengenal hal-hal
atau benda benda yang berbahaya. Hal ini sebagai upaya mengenalkan perilaku
keselamatan diri pada anak. Seperti mengenalkan bahayanya colokan listrik di
rumah, bahayanya menyalakan kompor ketika sendiri dan lain-lain. Pembekalan
pengetahuan keselamatan diri ini bisa diberikan melalui penayangan video,
simulasi di sekolah dan lain lain yang sekiranya menyenangkan bagi anak.
Namun,
seyogyianya orang tua dan guru juga tetap terus mengingatkan buah hati tentang
keselamatan diri secara kontinyu. Dan pastikan kondisi sekitar anak aman dari
benda atau hal berbahaya. Tak lupa, tanamkan kepada si kecil untuk meminta maaf
ketika melakukan kesalahan karena keingintahuannya. Hal tersebut akan membuat
si kecil bertanggung jawab dengan mengajak dia memikirkan solusi untuk
memperbaiki kesalahannya. Dan senantiasa dampingi terus kala anak bermain
sambil menyelami karakter dan keistimewaan buah hati kita yang istimewa. Semoga
bermanfaat !
0 komentar:
Posting Komentar