This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label pitutur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pitutur. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Oktober 2022

Pengajar Praktik, Siap Mendampingi Calon Guru Penggerak


                                                wajah-wajah lelah saat pengimbasan PGP, last day

Saat ini, gaung program guru penggerak atau PGP makin gencar dipublish di media sosial Kemendikbud Ristek. Daan,  antusiasme para guru sungguh luar biasa. Terbukti dari banyaknya  guru yang belum lolos seleksi, mereka mendaftar kembali mengikuti tes untuk menjadi CGP (calon guru penggerak). Sampai saat ini, sudah terseleksi sampai angkatan 7 para calon guru penggerak dan pengajar praktik, lho.

Apa Kontribusiku?

Sebelumnya, aku memang ingin mendaftar di angkatan 1 atau 3 PGP, aku lupa, waktu itu kabupaten Cirebon memang menjadi daerah sasaran PGP. Namun, entahlah aku kok merasa ragu karena durasi pembelajaran yang panjaang sampai 9 bulan. Heemmm, rasanya aku masih ga sanggup. Teringat waktu menjalani PPG (program profesi guru) yang hanya 4-5 bulan rasanya ga karuan hehehe.

Eh, qodarullah aku dipanggil oleh dinas pendidikan Kabupaten Cirebon untuk mengikuti pengimbasan PGP pada tanggal 26-29 Desember 2021 bertempat di hotel Aston. Duh ya, lumayan banget kan akhir tahun berasa seperti dapet tiket staycation yang bermakna hahaha, Aston gitu lho. Fasilitasnya luar biasa. Dan waktu itu aku sekamar dengan bunda Sartika, kepsek TK sekaligus Kober Abfana (cmiiw ya) i know her because she is famous, pernah menjadi ketua Himpaudi kabupaten Cirebon bareng temenku, bunda Ratini.

Dari pengimbasan inilah kemudian terpupuk rasa ingin mencoba mengikuti PGP. Daan setelah dari Aston, setiap hari selalu mengecek SIMPKB, menunggu seleksi PGP. Hoho selama penantian ini terasa lamaaa banget.

Sampai akhirnya datang juga pengumuman seleksi PGP. Saat aku buka SIMPKB, tertera pilihan pendaftaran untuk seleksi CGP dan CPP (calon pengajar praktik). Wah penasaran dong CPP itu apa? Ternyata setelah ku ulik persyaratan menjadi CPP, maka dengan mindfullnes kemudian ku memilih mendaftar menjadi CPP yang bertugas mendampingi CGP dalam proses PGP.

Apa Saja Tes Seleksi CGP dan CPP?

Bagi para guru yang akan mendaftar CGP dan CPP, maka berikut ini syarat yang harus dipenuhi:

1. Terdaftar di akun SIMPKB. 

hal ini merupakan syarat utama bagi peserta seleksi CGP dan CPP. Akun di SIMPKB tersebut akan menginfokan pemberitahuan bahwa kita dapat mengikuti seleksi CGP atau tidak. Nah, cara membuat akun SIMPKB adalah kita terdaftar dahulu di akun dapodik (data pokok pendidik dan tendik). Hal ini terkait dengan keberadaan kita yang terdaftar di sebuah lembaga pendidikan entah itu negeri atau swasta, honor maupun ASN. Persyaratan agar terdaftar di dapodik ini, bisa kita tanyakan pada operator sekolah maupun operator dinas pendidikan setempat.

2. Mengikuti tes seleksi yang pertama yaitu pertanyaan esai. 

Esai ini merupakan hal-hal apa saja yang terkait kontribusi kita dalam dunia pendidikan. Please, don't be insecure with kata-kata kontribusi, kesannya sesuatu yang besar yang kita lakukan untuk pendidikan ya.ut, no! Padahal, kontribusi kita dalam dunia pendidikan itu adalah hal apapun yang sudah  kita lakukan dalam dunia pendidikan, sekecil apapun kontribusi kita asalkan membawa perubahan ke arah positif dan goalnya menuju transformasi pendidikan.

Terkait transformasi pendidikan, tentunya dibutuhkan suatu ide, pemimpin dan pengikut. Tanpa ide atau kontribusi tentu transformasi takkan terjadi. Begitu pula tanpa adanya pemimpin dan pengikut. Untuk itulah, tes seleksi tahap pertama CGP benar benar ngulik tentang kontribusi ini. Berawal dari kontribusi yang kecil, insyaaAllah akan terus bergulir menjadi kontribusi yang besar.

Namun, jangan kaget dengan banyaknya pertanyaan esai di tahap 1 seleksi CGP ini. Kemampuan kita diuji dalam mengkomunikasikan (secara tertulis) dan merefleksikan ide-ide ataupun kontribusi yang sudah kita lakukan. Kita juga diajak berpikir rencana tindak lanjut dari hal yang sudah kita lakukan. Kita benar benar kudu mindfullness tuh dalam mengisi esai dan juga perhatikan jumlah kata, kudu sesuai dengan yang diminta panitia seleksi.

3. Tahap 2 seleksi CGP

tahap kedua ini adalah simulasi mengajar dan wawancara. Ehmm, bagi para guru pasti sudah biasa melaksanakan mengajar. Namun, syarat seleksi mengajar pada tahap 2 ini yaitu mengajr selama 10 menit. siapkan pernagkat pembelajaran seperti rpph, alat peraga hingga penilaian untuk simulasi selama 10 menit. Ya betul, hanya 10 menit. 

Waktu itu, aku membuat 4 kegiatan dalam waktu 10 menit hahaha. Ya, karena waktu mepet saat membuat rpph jadi aku ambil saja rpph yang sudah jadi. Lalu solusinya bagaimana bisa melakukan 4 kegiatan dalam 10 menit? 

Jadi, aku pasang di white board semua LKPD atau kegiatan inti yang akan dilakukan saat simulasi tersebut. Tujuannya  untuk memudahkan pergerakanku yaitu agar aku ga terlalu jauh movingnya, hemat waktu gitu hehehe. ohya, ada beberapa rekan juga yang menyarankan tidak menggunakan power poit  karena waktu akan terbuang banyak mengutak-atik komputer. 

Usahakan pula asesor benar-benar melihat cara kita mengajar. Tunjukkan pula cara menangani siswa yang kesulitan mengerjakan kegiatan atau LKPD, even itu waktunya hanya 10 menit hehehe.

Maasyaaalloh, saat itu memang kita dikasih waktu 30 menit, yang aloksi waktunya 10menit untuk simulasi, 10menit tanya jawab tentang simulasi dan 10 menit terakhir adalah penilaian oleh asesor (kita sudah kelaur dari gmeet)

Luar biasa dengan plot waktu tersebut, aku merasa malah seperti tulang obat yang nyerocos terus menerus menawarkan produk hahaha...untungnya online, kalau offline khawatir terlihat rintik rintik akibat nyerocos terus xixixi. Pertanyaan yang ku suka yaitu, apa hal yang akan diperbaiki dari simulasi mengajar tersebut ketika mengajar di kenyataan? Nah, apa jawaban kalian jika mendapat pertanyaan seperti ini?

Seleksi wawancara, dilakukan terpisah dari simulasi mengajar. Ini yang kata orang-orang horor, karena kita diwawancarai selama kurleb 1 jam!! Para asesor sih gampng ya memberikan pertanyaan, nah kita yang kelimpungan memberikan jawaban hahaha. apalagi aku yang sering ga nyambung dengan pertanyaan, sungguh para asesor itu sangat baik hati meluruskan lagi, mengulang pertanyaan lagi agar jawabanku on the track. lagi lagi di sesi inipun aku merasa terlalu banyak nyerocos tanpa henti hihihihi. ya ampun, jadi teringat waktu itu suasana hujan, jam 17.00-18.00 sesi wawancara. khawatir banget mati lampu, tar gelap-gelapan dong wawancaranya. 

Pertanyaan membahas seputar esai yang kita tulis, apa yang sudah dilakukan, langkah apa yang akan dilakukan, refleksi dan umpan balik apa yang telah kita lakukan, pihak yang terkait siapa aja.

Bagaimana Hasilnya?


Alhamdulillah, lolos seleksi tahap 1 dan 2. 

aku coba riset ya untuk kabupaten Cirebon pada Seleksi Tahap 1 meloloskan sekitar 34 CPP dari kabupaten cirebon, dengan 6 peserta reguler (bukan GP) dan sisanya adalah lulusan GP. 

Seleksi tahap 2 meloloskan 30 CPP (4 CPP reguler dan sisasnya dari GP) dari kabupaten Cirebon. Kemudian masih ada tahap 3 yaitu pembekalan yang dilakukan pada 25 juli-11 Agustus 2022. 

Tahap 3 ini berhasil meloloskan 29 PP yang akan mendampingi sekitar 188 CGP angkatan 7 dari kabupaten cirebon. Menurut arahan BBGP JAbar (balai besar guru penggerak jawa barat), tugas PP meliputi:

1. Memfasilitasi CGP pada saat pendampingan individu (PI) sebanyak 6 kali

2. Memfasilitasi CGP pada saat lokakarya sebanyak 8 kali

3. Menjadi peserta pada saat elaborasi pemahaman pada 10 modul 

4. Menjadi peserta pada ruang kolaborasi sebanyak dua kali untuk masing-msing modul

Pengumuman lolos tahap 3 CPP Angkatan 7 yaitu pada 27 September 2022. Alhamdulillah, MasyaAlloh, berkat pertolongan Alloh akhirnya gelar PP didapat. insyaaAlloh PGP Angkatan 7 akan dilaksanakan pada 20 Oktober -21 Juli 2023, long journey to get transformation  hehehe.

Bismillah, semoga ilmu yang kita dapatkan nanti akan bermanfaat untuk semua. bahagia dunia akhirat, seperti hakikat pendidikan ala Ki Hadjar Dewantara. 


Salam Semangat

Kala Keguguran Terjadi

 




Pernah mempunyai buku seperti ini? Tentu membahagiakan sekali ya kabar kehamilan bagi para pasangan usia muda. Tetapi apa jadinya jika kehamilan terjadi pada seorang ibu berumur 41 tahun, waaw..mengejutkan tentunya. Namun, antara sedih dan bahagia silih berganti membayangi. Imaji kekhawatiran nanti jika begini bagaimana, jika begitu bagaimana. Ah, manusia selalu mendahului apa yang jadi ketetapanNya.

Kehamilan tak terduga ini, pernah aku alami pula saat 2010 ketika Jelita berumur kurang dari 1 tahun. Ehmm, rupanya ujianku sama nih. Akhirnya, kehamilan di tahun 2022 pun aku hadapi dengan 'Aku Tegar' (ini lagune sopo ya? Rossa kah?)

Tentu bisa ditebak ya dari judulnya, kehamilan di tahun 2022 tak bertahan lama. Perkiraan HPHT adalah 10 Juni 2022. Juli ga mens, kemudian USG dan hasilnya positif. Selama bulan Agustus rajin ke puskesmas untuk cek kehamilan dan laboratorium. Para tenaga medis sudah mewanti-wanti bahwa ini kehamilan beresiko, bakalan kena pre eklampsia apalagi melihat riwayat keluargaku yang ada keturunan diabetes, jarak kehamilan sebelumnya yaitu 11 tahun, artinya lebih dari 10 tahun🙄



Duh ya, jujurly selama cek kehamilan tersebut kok belum Nemu dengan nakes yang bikin adeem😜 selalu dikaish wejangan: jangan banyak ini itu, dan lainnya... Eh ya... Terutama wejangan untuk ikut BP*S. Ah,,, bukannya tak mau menyukseskan program pemerintah but you know lah, ada beberapa sebagian orang tidak memilih mengikuti BP*S, dan aku salah satunya.

Kekhawatiran akan ri*a, takut ga bisa bayar iuran bulanannya terus kena denda...makin stres saat hamil di usia tak muda? Ya.

Sampai akhirnya hari itu datang, Sabtu 20 Agustus 2022, biasanya kami ga pernah olahraga, gara gara pengen badan sehat, biar fit menjalani kehamilan, maka kami sekeluarga pagi itu jalan pagi dari rumah menuju jembatan merah. Ya, mumpung hasil labkusemuanya bagus, jadilah sekeluarga kena imbas kudu makin sehat hahaha. Biasanya bangun siang, ini mah serta Merta pada bangun demi menuruti keinginan  bumil xixixi.

Olala, setelah berjalan beberapa menit, belum berkeringat, ini pinggang rasanya makin ga nyaman. Terasa sakit, nyeri. Ah, maybe ini efek ga pernah olahraga aja kali ya. Jalan kaki tetap dilanjutkan, kemudian jam 06.30anengantar jelita yang jarak sekolahnya lumayan jauh. Kami tingga di kecamatan sumber, ujung selatan kabupaten Cirebon, sedangkan Jelita sekolah di ujung Utara. Ga hanya hari ini saja aku antar jemput Jelita bergantian dengan ayah, hari sebelumnya juga begitu. Udah perjalanan antar jemput yang jauh ditambah pula cara berkendara ku yang rada eksentrik alias main bablas aja kalau ada lobang lobang penghias jalan raya. Ya ampun, kadang khilaf kalau lagi hamil.

Siang sehabis jemput, keluarlah flek. Aku pikir hanya flek yang nanti juga hilang sendiri. Namun karena sorenya kami akan ke Losari ketemu umi, maka aku mbawa bekal pembalut untuk jaga-jaga aja sih. Sampai Ahad, 21 Agustus 2022 sore masih flek. Namun pada Senin pagi 23 Agustus 2022 perut terasa melilit,,,seperti dipelintir. Dan keluarlah segumpal darah yang besar. Seperti ada kantung janin. Darah keguguran ini keluar sampai 7 September 2022. Namun, disinilah kesalahanku... Kurang ilmu, jahiliyah bangetlah pokoknya, aku pikir ini adalah nifas, nyatanya setelah aku baca dan cari info di YouTube, yang aku alami bukan termasuk nifas. Karena usia janin belum bernyawa (4 bulan), jadi kategori darah yang keluar sebelum Jani 4 bulan ini adalah istihadhoh. Qodarullah aku meninggalkan slaat selama kurleb 4 harian, semoga Allah mengampuni ku karena kejaihiliyahan dan kelalaian.

Pasca keguguran, no kuret karena merasa sudah bersih. Sebenarnya ingin cek ke bidan tetapi belum sempat dan pada 18September sampai 1 Oktober 2022 muncul kembali flek, kemudian seperti siklus haid. Entah ini masih termasuk siklus keguguran atau sudah merupakan siklus haid. Ya Alloh ternyata hal seperti ini membuktikan kita masih jahil ya ..jahiliyah. Astaghfirullah, inilah pentingnya bertanya, komunikasi dan berilmu.

Apapun segala kondisi yang kita alami, Qoddarullah wa ma sya fa'al

Senin, 18 Juli 2022

Perjalanan Mengajarku

 

Bersama mereka di tahun 2021/2022 bermain bersama mendampingi mereka tanpa partner mengajar. Wah, diberi kepercayaan mengajar kelas A sendirian dengan jumlah awal 10 orang kemudian bertambah 12 orang di semester dua.


Dan dua kali pula aku mengajar tanpa partner, saat itu 2025/2016 kelas B dengan 12 anak pula. Tentu beda rasanya mengajar di jenjang yang beda. Lebih enakeun ngajar kelas B sendirian, karena memang lebih bisa diajak kerjasama, sisi emosi lebih baik dibanding kelas A.

Tahun 2013 aku mulai mengajar di Ibnu Abbas, sebuah TKIT di kec Talun kab Cirebon Jawa Barat. Di tahun itu pula aku mendaftarkan diri sebagai mahasiswa PG PAUD UMC, lulus 2017.

2018 lulus pretest PPG

2020 menjalani PPG tahap 2 dan Alhamdulillah lulus UP.

Sertifikasi atau tunjangan profesi guru diperoleh awal 2021.

Februari 2021 mengikuti program dari guru untuk negeri P4TK TK dan PLB, mengisi materi menggunting itu penting. Entah kenapa juga aku lolos seleksi ini hehehe. Alhamdulillah portofolio kepaudan jadi nambah😅

2021 juga ikut lomba APE Tingkat kecamatan Talun dan juara 1 jenjang TK🥰

APE ku ape Abbas (alat bermain bersama semua aspek) jadi macam panggung boneka gitu, dibawahnya berupa gawang, bisa buat main bola.


Tahun 2022 mengikuti lomba gupres dan juara harapan 1 😅 mendapat piala, hadiah pembinaan berupa uang, piagam.

Daan, tahun 2022 pula akhirnya menjadi kepala TK 😱 entahlah kudu pake emoticon apa..karena sebenarnya posisi ini bukan yang diharapkan.

Demi banyak hal, akhirnya aku ambil. Demi cita citaku yang lain, aku ambil posisi ini dengan harapan semoga cita-cita ku tercapai.






MPLS TKIT Ibnu Abbas, Talun, Kab. Cirebon: MewujudkanGenerasi Rabbani

 MaasyaaAlloh, MPLSku penuh drama yang berkesan


Hari Pertama MPLS -masa pengenalan lingkungan sekolah - Senin 18 Juli 2022 dimulai.

Welcome to the real world ya anak-anak, dimana keinginan tak harus terpenuhi, pengen bareng mama terus😅 tapi menahan rindu sebentar demi menuntut ilmu.

Ingatlah bahwa "Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat".

Kini saatnya sejenak rasa rindu dipendam.

Rasa rindu dengan mama akhirnya terhapus oleh keceriaan bertemu dengan teman sebaya, tak terasa candaan dan segala pernak pernik pertemananpun mulai dijalani. 


Mulai pula belajar menata perasaan, menata ego, keinginan, dan bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi. Perbedaan kemampuan pada tiap kelasnya, semoga makin memicu dan memacu diri.

MPLS hari pertama: lingkaran awal menuntut ilmu yang lebih luas lagi

MPLS hari pertama: olahraga dulu sambil mempererat ikatan pertemanan

MPLS HARI PERTAMA : jalan jalan keliling komplek sekitar sekolah

MPLS HARI PERTAMA 

Kegiatan main spesial buat para peserta didik baru pada hari Sabtu 16 Juli 2022.


Semangat, semangat terus dipupuk untuk menjadi generasi lebih baik.

 Semangat untuk para bapak ibu yang hebat, semangat pula untuk para guru yang bijak,

 semangat juga untuk kepseknya 🤩 dan pihak-pihak terkait yang membersamai anak-anak.


InsyaaAlloh menjadi generasi Rabbani yang cerdas ya anak anak Soleh Solehah🥰🥰

#jejakliterasianak #bloggerguruTK #bloggercirebon #PAUDitupenting #tkitibnuabbaskecamatantalunCirebon

Senin, 18 April 2022

Amuba "Apa yang Kamu Baca"

 


Kembali melingkar bersama @flpcirebon.id @cirebonmenulis , menumbuhkan The New Me melalui kegiatan AMuBa (Apa yang Kamu Baca) di Teras Masjid Attakwa.





Angin yang semilir ditambah iringan suara kereta makin menambah kedalaman makna buku karya Teh @sintayudisia


Buku ini mampu membuat hati yang tadinya sulit menangis, sebagai respon dari berbagai kejadian traumatik, akhirnya kembali menangis. Bagaimanapun, meluapkan emosi secara positif dibutuhkan agar kadar stressing menurun, agar berbagai pihak paham akan emosi kita dan saling menemukan win win solution.












insight baru banyak di dapat dari buku ini lho. Cocok bagi kita yang butuh healing🤩 akibat tekanan.


Stres/ tekanan bisa terjadi akibat: 

- proses adaptasi dengan lingkungan baru seperti tempat kerja atau organisasi, 

- tuntutan dari berbagai pihak

- target yang tidak tercapai,

- keadaan yang tak terduga seperti pandemi.

Nah, tentunya kita membutuhkan berbagai macam upaya agar bisa mengelola stres dengan baik.


HAMKA, pada masanya juga pernah mempunyai lintasan pikiran untuk mengakhiri hidupnya. Jika tak ingat dengan agama, mungkin bisa saja lintasan pikiran itu menjadi nyata.


Agama, positif thinking, penerimaan diri, menyegarkan suasana dengan humor bisa dijadikan alternatif guna mengatasi stres.


Kadang, menertawakan kekonyolan diri sendiri juga perlu lho, kalau bagiku ini indikasi kita sudah move on dengan masalah kita 🤣


*Krisis bisa menciptakan orang-orang yang senantiasa mempunyai pemikiran negatif dalam diri. Tetapi krisis juga mampu menumbuhkan sisi spektakuler dalam diri manusia menjadi sosok baru*


Jadi, sosok seperti apa yang akan kalian pilih after crisis?


Hatur nuhun mba @dinu_chan atas paparannya.


Dan juga terima kasih atas kehadiran kalian ya @nurulmahabbah_ @irfanmujtahid @fitriaabdella @k_oliff31 

Plus si imut Kaizen🤩🤩


Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Kisah ini diposting juga di https://www.instagram.com/p/CcLG9rzBnik/?igshid=YmMyMTA2M2Y=


Jumat, 28 Agustus 2020

Jadi Penulis Optimal, Why Not?

 Bismillah,


Kala pandemi hanya berdiam diri,merenungi nasib rasanya tak patut ya. Banyak hal produktif yang bisa dilakukan, antara lain menulis. Menulis di majalah, koran ataupun di media online, sah sah saja. Syukur syukur bisa mendapatkan keuntungan finansial dari situ.


Dan Alhamdulillah ini tulisan perdanaku di sisterfillah. Walaupun aku rasa sungguh telat mengasah minatku dalam dunia kepenulisan, why not? Karena mengasah minat tak melulu untuk mengisi masa muda. Bisa juga lho sebagai kegiatan hari tua hehehe,


Monggo disimak tulisan perdanaku di sisterfillah


https://sisterfillah.com/2020/08/28/5-cara-menumbuhkan-minat-baca-anak-muslim-masa-kini/

Jumat, 21 Februari 2020

Sang Pluviophile
(Nur Fitri Agustin)

#flpjabarberpuisi2020
#februariberpuisi

Seperti siung yang menganyam mimpi
Aku menggeremet demi asa
Nuansa haru riang kian teronce
Gabutpun ikut menyambut

Pluviophile kini termangu!
Liar angin makin mencetar pohon
Ubarpun berkalung
Vas setia menunggu bunga tanpa letik
Ini origami kehidupan yang terlipat rapi
Oh, derit hati makin memerihkan
Pelana kuda makin tertarik kuat
Haruskah berhenti?
Ibarat kuda berlari lalu seketika meringkuk
Lelah hati! Larungkan dengan zikir!
Eboni berangsur menghablur

Cirebon, 22-2-2020
#puisiakrostik

Kamis, 20 Februari 2020

Parak
(Nur Fitri Agustin)

Pada rinai ini
Semarakpun menepi
Terbenam sepi
Parak dijalani

Parak tanpa jarak
Larut dalam anggak
Tak mau beranjak
Untuk meminta maaf telak

Dan kaupun dalam kalah
Parak lebih dipilih
Meniti hari dalam salah
Makin jauh dari Alloh

Cirebon, 20 Februari 2020

Perpisahan
(Nur Fitri Agustin)

Menggulana dalam pisah
Perpisahan seperti ainunjariyah
Seperti tiada Alloh
Padahal ada abadiah

Bila pisah tanpa amarah
Tentu sesuai akidah
Kita bukan di engeri antah berantah
Kita punya aturan bukan sekedar alamiah

Perpisahan dalam bijak
Agar ada Alloh dalam jarak
Agar hidup lebih berakhlak
Hingga tak sekedar jalani almanak

Cirebon, 21-2-2020

#flpjabarberpuisi2020
#februariberpuisi

Selasa, 18 Februari 2020

 Terjerembap dalam Cinta
(Nur Fitri Agustin)

Kuterjerembap dalam cinta
Bertatap dalam mata
Dan hatipun berkata
Aku menggila karena cinta

Waktupun bergulir nyata
Kuterjerembap dalam nyata
Menggulana hingga penuh derita
Menyadari cinta penuh durjana

Ratapan tiada makna
Coba meraih bahagia
Namun, tak bisa
Cinta ini penuh durjana

Ceruk Bahagia di Cirebon, 19-2-2020

Senin, 17 Februari 2020

Cadas Ngampar


Tahun 3000
“Pergi! Pergi menjauh dariku!” jeritku berusaha mengusirnya. Ku lihat sosoknya makin mencacap diriku. Aku takut!
“Bukankah kau yang mendesis mengharapkan diriku menjadi temanmu?”, desahnya, “dan kaupun berharap serbuk serbuk dandelion mengantarkan desisanmu itu padaku. Ingatkah kau kala itu?”, bisiknya bak mafela yang menggelung di leher. “Aku datang untukmu dan teman-temanmu!” serunya sambil menatapku tajam.
Netraku menggelap. Aku ingat, enigma membuatku ingin bertemunya. Corona. Mengingatkanku pada tahun itu.
Tahun 2020
Corona mendesah, membuat semua orang di Wuhan terpedaya. Terkecoh sehingga tak mampu lagi meninggalkan Wuhan. Sayangnya, Corona tak secantik nama dan artinya. Selayaknya padmasana yang membutuhkan Corona, tapi tidak untuk Corona yang satu ini.
Dari kejauhan, aku mencoba memecahkan enigma ini. Desahan Corona sungguh hanya alibi. Sungguh sebuah  enigma yang belum terbeset. Tahukah kalian? Begitu cepat manusia takluk oleh Corona. Begitu cepat Corona merajalela, menguar ke penjuru dunia. Pun dengan Indonesia, ikut sibuk menyambutnya. Jakarta, Bandung sampai Waled, di Cirebon sudah disinggahinya. Silaturahmi yang akan meninggalkan jejak enigma mengapa Corona hadir.
Sebenarnya aku ingin berkenalan dengannya. Kala itu aku ingin raba-rubu menyambutnya. Tapi urung kulakukan. Bapak-bapak penggali pasir selalu membicarakannya. Sehingga aku hapal tanpa tatap muka dengannya. Sungguh aku tersungging membayangkan Corona.
Namun, bapak-bapak penggali pasir itu menolaknya. Aku tahu dari cara mereka bercerita begitu membencimu. Begitu juga aku bertahun-tahu kemudian. Hanya saja aku telat membaca kelakuan burukmu.
Masyarakat kian eklektif. Kian menala hal-hal apa saja yang bisa membuatmu tercabik tanpa meronta. Inilah yang membuat para penggali makin bergiat menggali. Walaupun dalam keadaan neniti, mereka bersemangat mendapatkan rupiah 120-150 ribu per hari guna menghalau Corona.
Masyarakat makin menjaga kesehatan karena Corona. Begitu aku dengar dari berita Emak-Emak penggali pasir. “Ah baguslah!”, desisku menyahut dalam hati obrolan mereka. Ada satu hal yang ku amati, rupanya pekerjaan bapak-bapak penggali pasir itu sekarang dibantu oleh para emak yang seharusnya berada di rumah.
Cadas Ngamparpun sekarang ramai. Semua kalangan turun menggali tebing. Oh antara sakit dan senang melihat keriuhan mereka saling beradu, chit-chat tentang semua hal. Menambah wawasanku hahaha.
Tahukah kalian? Mengapa para emak ikut mencari rupiah bersama bapak-bapak? “Aku harus bayar BPJS yang makin melonjak. Belum lagi anakku sakit setelah berkenalan dengan Corona! Apalagi dayaku? Sebatas bawang merah dan minyak tak mampu menyembuhkan sakit anakku. Corona sungguh kejam!” seru salah satu emak sambil menitikkan air mata. Ehm, tak kusangka begitu memikatnya Corona hingga membuat seseorang sakit. Aku makin penasaran dengan Corona. “Maukah kau menjadi temanku, Corona?”, desisku. Berharap serbuk serbuk dandelion mengantarkan desisanku ini padamu ya Corona.
Semenjak berita Corona berjebah, tak ayal Cadas Ngamparpun sering dikunjungi banyak pihak. Pihak pemerintah, pihak dinas kesehatan, pihak perusahaan air minum dan lainnya. Masyarakat sekitar mendapatkan asupan banyak vitamin, air bersih, makanan sehat dan suntik vaksin! Wow, aku pikir pemerintah sungguh berubah saat ini. memerhatikan warganya untuk sehat. Ini karenanya! Ya, karena Corona. Senyumku berkelebat membayangkannya.
Tapi aku kaget. Aku selalu mendengar rintihan lirih di siang hari. Dan teriakan yang menggema di malam hari. Dalam netraku yang menggelap, tak kulihat sosok siapapun malam itu.   Entahlah rintihan dan teriakan siapa itu? akan ku cari tahu diantara kerumunan para penggali pasir itu.
“Mak, sudah dapat vaksin belum? Anakku hampir tiap hari ditengok bu dokter,” seru Mak Ratminah kepada Mak Juminten.
“Wah, ya semuanya dapat. Orang kayak kita yang seringnya di luar rumah, ya mesti dapat tiap satu minggu sekali. Alhamdulillahnya aku sudah ga bayar BPJS. Mau tiap hari disutik vaksin, ya manga. Gratis ini” Ujar Mak Juminten girang.
“Masa? Aku belum tahu tuh. Bagaimana cara mengurus biar BPJS tidak bayar?” Tanya Mak Ratminah.
“Datang saja ke Pak Baridin”, jawab Mak Juminten.
Aku bersyukur mendengar berita ini. Artinya Corona sungguh membuat pemerintah sadar bahwa masyarakat butuh diperhatikan kesehatannya. Aku tersenyum, makin ingin bertemu Corona.
Tahun 2030
Baru beberapa tahun Corona menjadi hits di penjuru dunia. Tiba-tiba hari ini tidak ada lagi para penggali yang datang. Suasana sepi tanpa gurauan para penggali.
Tiba-tiba “Aww!” aku berteriak. Ternyata alat suntik itupun mulai menancap di tubuhku. Tiba-tiba hari ini aku dikagetkan oleh Tanah Cadas Ngampar yang menampar dirinya agar tampil memelas. Tahukah kalian mengapa hal itu dilakukannya? Tanah Cadas Ngampar berupaya alat alat suntikan itu tidak ikut menghujam di tanah.
“Aku lelah! Aku sakit! Aku tidak mau” teriaknya.
“Mengapa aku yang menjadi kambing hitam? Mengapa aku yang merasakan semua ini? Dzikirku tak hanya untukku. Tak hanya untuk memuja Sag Pencipta. Ttapi dzikirku juga untuk manusia. Tapi apa balasannya? Hai Manusia, mari kita bersama menuntaskan ini semua” ujarya lirih memelas.
Namun, apa daya? Rumah sakit di Cirebon seluruhnya kelebihan stok alat-alat suntik. Limbah rumah sakit berjebah. Cadas Ngampar selalu berbaik hati menampungnya.  Tanpa protes. Di ketinggian ini, Tanah Cadas Ngampar melenguh panjang. Tanah Cadas Ngampar tertampar oleh suntikan.  Suntikan yang katanya untuk melindungi masyarakat.
“Dimana Maesens? Yang katanya melindungi masyarakat beserta lingkungan. Dimana para pelindung, para aparat?” teriaknya.
Aku tergugu. Tak sengaja ku lantunkan namanya, Corona, Corona, Corona. Tolong kami!
Tahun 3000
“Hai Tebing, sudah ingatkah kau memanggilku dulu? Kini aku datang!” sahut Corona terkekeh.
Aku melengos melihat tatapannya yang merayu. Aku menahan sakit. Teramat sakit. Alat-alat suntik itu makin mendekatiku. Makin menghujamkan jarum tajamnya tanpa perasaan. Tanah di depanku sudah ambruk menampung semua alat suntik tersebut beserta limbah rumah sakit lainnya. Rupanya inilah akhirku di Cadas Ngampar.
Penuh sesak dengan limbah rumah sakit yang mengandung virus Corona, aku tak tahan. Aku menyerah. Ya Tuhan, aku si Tebing yang dulu menjulang tinggi berwibawa di Cadas Ngampar. Aku yang dulu berhasil menaikkan tingkat ekonomi masyarakat Cadas Ngampar sehingga menghasilkan banyak uang. Kini aku terkapar di Cadas Ngampar.
Maka benarlah para ulama yang berkata "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41) Katakanlah (Muhammad), “ Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (Ar Rum 41-42)
Kemana para padri? Kemana para pecinta lingkungan? Kemana para dewan? Aku, si Tebing Cadas Ngampar mencarimu. Memelas meminta pertolongan.
“Sudahlah Tebing, mari bermain denganku. Para penggali sudah tidak ada. Di dunia ini hanya ada aku dan kamu. Kita nikmati kesunyian ini bersama.” Seru Corona sambil terbahak-bahak puas.
“Jika ini adalah akhirku bersama alat suntik dan limbah rumah sakit lainnya, maka aku ikhlas Ya Tuhan” desis Tebing pelan.
“Aaaaaaargh! Allohu Akbar!”, pekik Tebing sebelum dirinya ambruk menutupi limbah rumah sakit.

*Cerita ini hanya fiksi belaka. Berharap kepadaMu ya Robb, agar virus Corona bisa dihilangkan. Begitu juga dengan pengelolaan tempat pembuangan sampah di Cadas Ngampar semoga makin dikelola dengan baik.

Sabtu, 15 Februari 2020

Gabak Kian Pekat
(Nur Fitri Agustin)

Gelisahku berdekut
Abal kian memekat
Bak papan tulis berlumus grafit
Apakah hatipun gelap?
Kala gabak kian memekat di ujung langit

Ketika itu kuda meringkuk
Ikan terhenyak dalam gerecak
Ayam berhenti berkokok
Nun rasa berirama

Pastilah takut gabak ini sebuah akhir
Enyahkan ingatan akan dosa
Katup bibir terbuka merapal dzikir
Andai sebelum ajal datang
Taubat adalah keniscayaan

Gempita di Cirebon, 16-2-2020

#puisiakrostik

Jumat, 14 Februari 2020

 Jejak Dosa
Karya: Nur Fitri Agustin

Jenaka, kumerasa
Elak, kuragu
Jabat, kueratkan
Apalah daya diri ini
Kala dosa berdekut rapat

Di sepertiga malam, ku mohon belas
Oh, atas dosa!
Seperti siung yang berkeliling
Amat memusingkan, berdesing

Gempita di Cirebon, 15-2-2020

#puisiakrostik
#flpjabarberpuisi2020
#februariberpuisi

Kamis, 13 Februari 2020

Harapan Februari

Karya: Nur Fitri Agustin

Hutan melolong
Akan hatinya yang tercabut
Riuh kayu bergeretak
Akankah berhenti?
Penebangan pohon kian liar
Andai gerenyot matahari mampu menghentikan
Niscaya melolong para penebang

Fitri itu pekasih
Entah kapan pekasih dicapai
Bila seruan hanya dianggap cicitan
Redam hati dengan iman
Umpama hanya mampu di lidah
Akan rapalkan dalam dzikir
Remuk hutan bersaksi kelak
Itulah di saat akhir nanti

#sastrahijau

Gempita dalam Ceruk, 13-2-2020

Selasa, 11 Februari 2020

Cinta Jelita

Cinta Jelita
Oleh: Nur Fitri Agustin

Cinta jelita adalah latih
Cinta jelita adalah putih
Cinta jelita adalah bersih
Kasih
Lirih
Pekasih
Cinta jelita tanpa ringkih
Cinta jelita tanpa dalih
Cinta jelita tanpa keluh
Fasih
Jernih
Kinasih
Sahih

Ditulis ulang dalam Ceruk sepi, 12 Februari 2020

#februariberpuisi
#flpjabarberpuisi2020

jenis puisi kongkret dengan tipologi F

Minggu, 18 November 2018

PKB in Love, Guru Pembelajar

"Aduh, minggu harusnya libur malah ada kegiatan"
"Ah, PKB buat apa. Aku belum nuptk kok. Ga bakalan ngaruh apa apa"

Ujaran-ujaran seperti itu mungkin sering muncul ketika kegiatan guru pembelajar dimulai. Biasanya kegiatan berlangsung selama 2 hari full tatap muka, 10 hari untuk mengerjakan tugas, dan 1 hari untuk membahas tugas serta 1 hari untuk post test.

Memang betul, belum ada manfaat yang signifikan ketika guru belum bernuptk lalu mengikuti PKB.

Memang betul, materi yang disampaikan itu itu saja dan hanya teori, apalagi tutornya adalah teman sejawat bukan profesional.

Namun, pernahkah mencoba memaknai PKB dari berbagai sisi?

Baiklah kita urai satu persatu ya,,
1. Ajang silaturahmi dengan guru guru lain. 1 kelas terdiri dari 40 guru dengan 2 tutor.

2. Bisa saling berbagi info tentang keguruan, kedinasan, kesiswaan ataupun lainnya

3. Menambah wawasan sesuai materi PKB yang didapat

4. Sebagai.ajang pengembangan diri
Ga mau kan kita menjadi guru yang stagnan, tidak ada tambahan pengetahuan dll. Padahal profesi  kita ini sangat berpotensi mendptkan amal.jariyah lho.

"Ah yang dipelajari juga ilmu dunia, bukan ilmu agama yang bisa untuk.amal jariyah"

Aih nyinyir lagi hahaha

Begini ya, walau PKB itu hanya ilmu dunia, tapi ini merupakan saraana alias alat untuk menerapkan ilmu agama yang kita ajarkan nanti ke Anak usia dini.

See, make it simple for everything,
Koneksikan segala ilmu untuk bekal amal jariyah kita

5. Sebagai ajang untuk patuh pada aturan.pemerintah. ini sunnah ya mengikuti aturan.pemerintah, in sy alloh mendapat pahala.

Di antara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah wajibnya taat kepada pemimpin kaum Muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat kemaksiyatan, meskipun mereka berbuat zhalim. Karena mentaati mereka termasuk dalam ketaatan kepada Allah, dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah wajib.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan ulil amri di antara kalian.” [An-Nisaa: 59]
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَطاَعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوْفِ.
“Tidak (boleh) taat (terhadap perintah) yang di dalamnya terdapat maksiyat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebajikan”


Read more https://almanhaj.or.id/1399-ahlus-sunnah-taat-kepada-pemimpin-kaum-muslimin.html



Akhirnya, biarlah aku menjadi ahlu seminar, ahlul pelatihan, yang penting bukan ahlul bid'ah hehehe #ups
#piss

Mari semangat para guru pembelajar!

PKB in Love

PKB tak hanya belajar berliterasi,
PKB tak.hanya untuk sertifikasi,
PKB tak hanya untuk gengsi,

Tapi,
PKB bagiku untuk beramal.jariyah,
Agar tak sekedar menjadi guru biasa tapi luar biasah,
In sya Alloh

*PKB= Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
NUPTK= Nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan


Minggu, 30 September 2018

Telaga Nilem Membuat Hati Adem

Bismillah,

Dear readers,

"Senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, ahad itu nama nama hari"

Begitulah Jelita anakku mendendangkan lagu tersebut berulang-ulang dengan nada yang naik turun. Berhubung emaknya lagi sensitif karena deadline tulisan, jadi bukannya terhibur mendengar lagu tersebut eh malah merasa tersindir. Lah kok tersindir? Rasanya aku seperti mendengar Jelita nyindir "Eh, bentar lagi wiken nih. Mau pergi kemane, Mak?"

Dan, emakpun langsung melihat kalender, ada acara apakah wiken ini?

Qodarullah, wiken ini ada acara piknik bareng guru TKIT IBNU ABBAS Cirebon dalam rangka syukuran atas hasil B untuk akreditasi TK.


Alhamdulillah, piknik gratisan. Kapan lagi bisa piknik? Secara karakter kami sekeluarga males travelling kalau ga ada yang ajak. Alhasil, benar kan hanya aku dan JelIita yang berminat ikut. Ayah dan Fikri pilih di rumah sambil ngemil kacang rebus yang sengaja ku sisihkan. Kacang ini bekal ngemil selama di Telaga Nilem.

Oke, kita berangkat dri Cirebon sekitar jam setengah 9 dan sampai di lokasi kurleb jam 9 nan lewat dikit hehehe.

Lokasi yang bikin hati langsung adem ini begitu memikat. Karena apa?letaknya yang cukup dekat dengan rumahku di Talun cirebon. Telaga nilem berlokasi di desa kaduela, kecamatan pasawahan, kuningan.
Merupakan telaga yang berada satu kawasan dengan hutan wisata Telaga remis yanng mempunyai luas sekitar 13 hektar. Masih ada 7 telaga lainnya yaitu telaga leat, telaga deleg, telaga leutik, telaga buruy, telaga tespong, situ ayu salintang dan sumur jalatunda.

Telaga nilem dengan air yang jernih sampai terlihat dasar kolam yang penuh bebatuan dan ganggang. Dingin meyelimuti badan kala berenang.

Terkait fasilitas, sudah tersedia musola, toilet tang bersih dan banyak dengan tarif 2000, kemudian parkiran yang luas (tarif parkir motor 3000 dan mobil 5000). Tiket masukpun terjangkau, cukup membayar kocek 15 ribu per orang. Warung dan gazebo tersedia, pilihan menunya pun menarik yaitu khas ikan bakar ataupun goreng dengan pilihan sambelnya yang menggoda.


Ohya ada penginapan maupun perkemahan yang bisa dijadikan alternatif kala menginap.

Bagi yang suka travelling, ada tips nih ketika berwisata di telaga nilem: berhati-hatilah dengan dasar kolam yang bebatuan kaarena licin dan dikhawatirkan ada bgaian batu yang tajam. Juga mengenai kedalaman kolam yang tidak sama. Paaling dalam sekitar 4 meter dan yang dangkal sekitar 1 meter. Jangan lupa juga bawa jaket dan perlengkapan lain untuk.menghangatkan tubuh seperti kayu putih dan lain lain.

Pesanku mubgkin lebih ke dinas terkait agar segera membenahi wisata telaga nilem agar lebih banyak diminati para wisatawan.

Satu kesan mendalamku pada telaga nilem,,bikin hati adeeem mak nyes.. bagaimana? Tertarik berkunjung?