Pernah mempunyai buku seperti ini? Tentu membahagiakan
sekali ya kabar kehamilan bagi para pasangan usia muda. Tetapi apa jadinya jika kehamilan terjadi
pada seorang ibu berumur 41 tahun, waaw..mengejutkan tentunya. Namun, antara
sedih dan bahagia silih berganti membayangi. Imaji kekhawatiran nanti jika begini bagaimana,
jika begitu bagaimana. Ah, manusia selalu mendahului apa yang jadi
ketetapanNya.
Kehamilan tak terduga ini, pernah aku alami pula saat 2010
ketika Jelita berumur kurang dari 1 tahun. Ehmm, rupanya ujianku sama nih.
Akhirnya, kehamilan di tahun 2022 pun aku hadapi dengan 'Aku Tegar' (ini lagune
sopo ya? Rossa kah?)
Tentu bisa ditebak ya dari judulnya, kehamilan di tahun 2022
tak bertahan lama. Perkiraan HPHT adalah 10 Juni 2022. Juli ga mens, kemudian
USG dan hasilnya positif. Selama bulan Agustus rajin ke puskesmas untuk cek
kehamilan dan laboratorium. Para tenaga medis sudah mewanti-wanti bahwa ini kehamilan
beresiko, bakalan kena pre eklampsia apalagi melihat riwayat keluargaku yang
ada keturunan diabetes, jarak kehamilan sebelumnya yaitu 11 tahun, artinya lebih
dari 10 tahun🙄
Duh ya, jujurly selama cek kehamilan tersebut kok belum Nemu
dengan nakes yang bikin adeem😜 selalu dikaish wejangan: jangan banyak
ini itu, dan lainnya... Eh ya... Terutama wejangan untuk ikut BP*S. Ah,,,
bukannya tak mau menyukseskan program pemerintah but you know lah, ada beberapa
sebagian orang tidak memilih mengikuti BP*S, dan aku salah satunya.
Kekhawatiran akan ri*a, takut ga bisa bayar iuran bulanannya
terus kena denda...makin stres saat hamil di usia tak muda? Ya.
Sampai akhirnya hari itu datang, Sabtu 20 Agustus 2022,
biasanya kami ga pernah olahraga, gara gara pengen badan sehat, biar fit
menjalani kehamilan, maka kami sekeluarga pagi itu jalan pagi dari rumah menuju
jembatan merah. Ya, mumpung hasil labkusemuanya bagus, jadilah sekeluarga kena
imbas kudu makin sehat hahaha. Biasanya bangun siang, ini mah serta Merta pada
bangun demi menuruti keinginan bumil
xixixi.
Olala, setelah berjalan beberapa menit, belum berkeringat,
ini pinggang rasanya makin ga nyaman. Terasa sakit, nyeri. Ah, maybe ini efek
ga pernah olahraga aja kali ya. Jalan kaki tetap dilanjutkan, kemudian jam
06.30anengantar jelita yang jarak sekolahnya lumayan jauh. Kami tingga di
kecamatan sumber, ujung selatan kabupaten Cirebon, sedangkan Jelita sekolah di
ujung Utara. Ga hanya hari ini saja aku antar jemput Jelita bergantian dengan
ayah, hari sebelumnya juga begitu. Udah perjalanan antar jemput yang jauh
ditambah pula cara berkendara ku yang rada eksentrik alias main bablas aja
kalau ada lobang lobang penghias jalan raya. Ya ampun, kadang khilaf kalau lagi
hamil.
Siang sehabis jemput, keluarlah flek. Aku pikir hanya flek
yang nanti juga hilang sendiri. Namun karena sorenya kami akan ke Losari ketemu
umi, maka aku mbawa bekal pembalut untuk jaga-jaga aja sih. Sampai Ahad, 21
Agustus 2022 sore masih flek. Namun pada Senin pagi 23 Agustus 2022 perut
terasa melilit,,,seperti dipelintir. Dan keluarlah segumpal darah yang besar.
Seperti ada kantung janin. Darah keguguran ini keluar sampai 7 September 2022.
Namun, disinilah kesalahanku... Kurang ilmu, jahiliyah bangetlah pokoknya, aku
pikir ini adalah nifas, nyatanya setelah aku baca dan cari info di YouTube,
yang aku alami bukan termasuk nifas. Karena usia janin belum bernyawa (4 bulan),
jadi kategori darah yang keluar sebelum Jani 4 bulan ini adalah istihadhoh.
Qodarullah aku meninggalkan slaat selama kurleb 4 harian, semoga Allah
mengampuni ku karena kejaihiliyahan dan kelalaian.
Pasca keguguran, no kuret karena merasa sudah bersih.
Sebenarnya ingin cek ke bidan tetapi belum sempat dan pada 18September sampai 1
Oktober 2022 muncul kembali flek, kemudian seperti siklus haid. Entah ini masih
termasuk siklus keguguran atau sudah merupakan siklus haid. Ya Alloh ternyata
hal seperti ini membuktikan kita masih jahil ya ..jahiliyah. Astaghfirullah,
inilah pentingnya bertanya, komunikasi dan berilmu.
Apapun segala kondisi yang kita alami, Qoddarullah wa ma sya fa'al
0 komentar:
Posting Komentar