Jumat, 26 Januari 2018

SERU-SERUAN DENGAN LAPTOP BERSAMA ANAK





            “Bu guru, kapan pulangnya?”, seru R kepada bu gurunya. Masih di waktu yang sama,  ada anak yang bertanya kepada bu guru kapan  istirahatnya?. Ada pula anak yang mengobrol dan  tertawa bersama  temannya, ada pula yang berlari-larian sambil menjahili temannya ketika bu guru sedang menjelaskan materi belajar.
Begitulah kondisi kelas yang dikeluhkan seorang guru Taman Kanak-Kanak (TK). Guru TK tersebut mengeluhkan bahwa susah sekali mengendalikan anak-anak di kelasnya. Suasana ketika belajar sungguh meriah bukan karena keaktifan anak-anak dalam berproses saintifik, tapi karena asyik dengan aktifitas mereka sendiri.
Menjawab  sekaligus mendiskusikan  keluhan tersebut, tak bisa dipungkiri, anak-anak memang terlahir dengan begitu aktif dan rasa ingin tahu yang mendalam terhadap suatu  hal. Kecenderungan anak ada yang tertarik dengan hal-hal  visual, ada yang belajar dengan gaya audio dan kinestetik.
Pada pembelajaran di PAUD / TK yang terpenting adalah  menumbuhkan kesenangan belajar pada anak ketika berproses saintifik, bukan  menekankan pada penguasaan materi karena penilaian pada PAUD merujuk pada tahap perkembangan.
Untuk mencapai standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STPPA) maka diperlukan  media belajar yang bisa menarik perhatian dan membuat anak senang belajar. Senang belajar dapat  diamati dari betahnya anak menyimak dan berinteraksi dengan guru ketika proses belajar berlangsung, kemudian  terciptanya suasana riuh anak-anak dalam  proses saintik seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar (mengasosiasikan), mengkomunikasikan apa yang disampaikan oleh guru di kelasnya.
Sungguh senang bila dapat tercipta kondisi tersebut dikelas PAUD. Lalu, bagaimana  memfasilitasi terciptanya kondisi tersebut? “Mau tidak mau guru harus mau” dan “bisa tidak bisa guru harus bisa” berupaya menyenangkan anak di kelas dengan media belajar yang menarik. Media belajar yang menarik adalah yang bisa membuat anak didik focus dan konsentrasi terhadap sumber belajar. Media belajar belajar yang baik adalah yang bisa menstimulus perkembangan  anak.
Salah satu media belajar yang bisa menstimulus anak agar tercapai STPPA adalah penggunaan media audio visual dengan unsur kinestetik di dalamnya, Artinya, media belajar yang  membuat anak mendengar dan melihat namun juga ada  unsur gerak yang dilakukan anak  ketika belajar. Contoh  media belajar audio visual antara lain melalui perangkat computer yang disambungkan ke proyektor sehingga gambar yang dihasilkan akan terpantul maksimal, ini berlaku untuk kelas PAUD dengan jumlah banyak anak didik di kelasnya. Apabila jumlah anak didik sedikit maka bisa dilakukan dari komputer atau laptop. Anak dapat mengamati perangkat hardware tersebut dengan posisi duduk atau lesehan membentuk setengah lingkaran. Dari pantulan gambar, maka anak akan makin tertarik untuk mengamati materi pembelajaran yang disampaikan.
Selanjutnya dalam  tahap menanya, mengumpulkan informasi, menalar (mengasosiasikan), mengkomunikasikan, guru memfasilitasi dalam tiap kelas setelah sesi media audio visual selesai. Disini guru bisa memperlihatkan alat peraga riil agar anak makin jelas dan ditambahkan pula dengan permainan kinestetik yang menarik sebagai penguat informasi agar makin tertanam di memori anak. Inilah teorinya! Dan  rupanya sayapun hanya pandai berteori dan masih harus terus belajar agar menjadi guru yang bisa bikin betah anak-anak di kelas. Semoga bermanfaat  dan salam edukasi ramah anak ! 

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi0hJz3kvbYAhXJP48KHacIAtEQjRwIBw&url=http%3A%2F%2F702011165.blogspot.com%2Fp%2Fkonsep-animasi-konsep-animasi-animasi.html&psig=AOvVaw2Q5wL0fzUufrcEGl7dsCrs&ust=1517073795435338Hasil gambar untuk gambar animasi komputer

0 komentar:

Posting Komentar