Jumat, 09 Februari 2018

RESENSI BUKU 101 DOSA PENULIS PEMULA





Judul                          : 101 Dosa Penulis Pemula
Penulis                        : Isa Alamsyah
Halaman                     : 336 Halaman
Tahun Terbit             : 2015
Penerbit                      : Asma Nadia Publishing House
ISBN                           : 978-602-9055-28-3

            Tidak ada penulis yang sempurna. Setiap penulis pasti pernah melakukan dosa (baca: kesalahan) dalam proses kreatif menulis. Banyak sekali dosa yang dibuat penulis, bahkan penulis yang sudah expertpun terkadang kepleset melakukan dosa kepenulisan. Dari berbagai pelanggaran para penulis ini, selalu khas pelanggarannya. Sehingga terangkumlah 101 dosa penulis pemula ini.
            Dalam buku ini dijelaskan bahwa ada dua cara belajar kepenulisan. Cara pertama adalah memberi tahu bagaimana menulis yang baik dengan berbagai teori. Metode ini lazim dilakukan di sekolah dan lembaga pendidikan. Cara yang kedua adalah belajar dari kesalahan sendiri atau orang lain sehingga terhindar dari kesalahan yang sama. Metode diterapkan secara alamiah dalam kehidupan. Dari jatuh, seorang anak belajar berdiri, berjalan dan berlari. Dari gagal, kita belajar untuk sukses. Dari masalah, kita berpikir mencari solusi. Dari mengetahui dosa-dosa dalam menulis, kita mengerti bagaimana menulis dengan benar dan menarik..
            Lalu apa saja 101 dosa penulis pemula? Buku ini terdiri dari 16 bagian pelanggaran penulis. Tiap bagiannya terdiri dari beberapa dosa atau pelanggaran. Seperti pada bagian satu yaitu dosa utama penulis pemula tentang pengulangan kata atau gaya yang sama, terdiri dari 5 pelanggaran serangan aku, anda, nama, kata sama dan kecenderungan pada gaya yang sama. Maksudnya adalah setiap penulis pemula pasti selalu menulis kata “aku” yang berulang dalam tiap kalimatnya. Hal ini merupakan bentuk ketidakefektifan menulis. Padahal penulisan “aku” dalam sebuah kalimat cukup 2-3 kali saja agar enak dibaca dan lebih bernas. Bagaimana cara mengurangi kesalahan serangan aku ini? Setiap selesai menulis, coba teliti berapakah kata aku yang sudah ditulis? Buang sebanyak mungkin dan tinggalkan 2 atau 3 kata aku saja dalam tiap kalimatnya. Syukur-syukur hanya satu kata aku dalam tiap kalimatnya. Begitupun tips untuk menghindari serangan anda, kamu, nama, kata yang sama.
            Ada yang menarik yaitu tentang opening pada bagian 5. Setelah menemukan ide, penulis akan mulai mencari judul yang pas (ini boleh dilakukan di awal ataupun di akhir menulis).  kemudian membuat opening dalam naskah. Opening adalah gerbang pembuka sebuah tulisan. Jika judul bisa menjadi daya tarik yang mendorong orang mau membaca sebuah tulisan, maka opening adalah pemikat yang membuat seseorang ma uterus membaca sebuah karya (Halaman 66). Dosa pada opening ada 8 yaitu: biasanya opening menggambarkan tentang cuaca. Contoh : angin berhembus, hujan gemericik, ombak menggulung. Memang opening semacam ini tidak salah asalkan masih bagian dari tulisan  yang perlu diketahui pembaca. Kemudian opening yang bertele-tele, tidak menggebrak, membocorkan, tidak kuat, tidak membuat penasaran, tidak variatif inilah yang harus dihindari.
            Hal menarik lainnya yaitu di akhir buku ini (bagian 12) mengajak para penulis untuk menyiapkan mental dan sikap penulis. Seorang penulis itu harus bermental baja, tidak baperan dalam menerima kritik dan saran, tidak cepat puas, harus mempunyai motivasi yang kuat. Tujuan mempunyai motivasi yang kuat dalam menulis adalah agar kita mampu bertahan, tetap produktif menulis.  Ada berbagai macam alasan mengapa kita menulis, antara lain ingin mendapatkan keuntungan financial dunia maupun akhirat, tenar, eksis. Maka temukanlah motivasi Anda sekarang untuk tetap menjadi penulis yang produktif tak sekedar sebagai hobi atau kesukaan! Selamat bergulat di dunia menulis!

Resensi  ini dimuat di kupasanbuku.com
           

0 komentar:

Posting Komentar