This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 29 April 2022

Sundance Film Festival: Asia 2022 Akan Diadakan Secara Offline

Masih ingat viralnya beberapa film pendek sejak pandemi? Ya, ada beberapa judul film pendek yang sangat digemari dan dijadikan alternatif hiburan saat pandemi dua tahun terakhir. Tentu ini berita baik bagi filmmakers. Geliat film pendek yang makin disukai akan membawa dampak positif dunia filmmakers. Hal ini juga menumbuhkan minat para muda untuk menekuni dunia filmmakers. Tak melulu hanya membuat film pendek, filmmakers juga bisa mengikuti kompetisi film pendek ya. Berikut ini berita baik bagi filmmakers pemula dan profesional di tahun 2022 yaitu akan dibuka ajang short film competition yang diadakan oleh Sundance Film Festival dan XRM Media dan ditayangkan di platform Argo serta didukung oleh IDN Media selaku media platform untuk generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia.

Festival ini telah digelar sejak tahun lalu secara online. Kabar baiknya adalah akan diadakan Sundance Film Festival : Asia 2022 secara offline pada 25-28 Agustus 2022 di Jakarta, Indonesia. Kegiatan Sundance Film Festival : Asia 2022 tak hanya berupa kompetisi film pendek, tetapi juga ada beberapa acara yang dihelat seperti: pemutaran film, diskusi panel, dan lainnya.

Tabitha Jackson , selaku Festival Director Sundance Film Festival, mengaku sangat senang bisa bekerjasama dengan XRM Media sebagai perusahaan teknologi hiburan yang sangat mendukung, memproduksi dan mendanai konten multikultural di berbagai platform bersama paraitra global.

Begitupula dengan William Utomo, Chief Operating Officer IDN Media, yang sangat antusias dengan kegiatan ini agar industri film makin maju.

Senior Short Film Programmer Sundance Film Festival, Mike Plante, berusaha untuk terus mencari filmmakers dan karya karya terbaik. 

Sundance Institute, sebagai penyelenggara acara ini merupakan penggiat dan kurator karya independen berupa film, media digital, teater, seniman yang berdiri sejak tahun 1981 oleh Robert Redford. Sundance Institute telah berkontribusi dalam proyek:

* CODA, 

* Clemency, 

* Never Rarely Sometimes Always, 

* Zola,

* Time, 

* Minari, 

* Boys State, 

* The Farewel, 

* Honeyland, 

* One Child Nation

* Won't You Be My Neighbour?

Dll.

Paparan lengkap Sundance Institute bisa disimak di Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube ya.

Short Film Competition Sundance Film Festival : Asia didukung pula oleh Argo. Argo merupakan platform streaming yang mampu mengubah mindset orang untuk menonton, mengeksplorasi dan membagikan film. Argo menjadi penghubung bagi filmmakers dengan audience. Argo menampilkan banyak karya film yang dikurasi oleh para festival film seluruh dunia. Argo mengajak para filmmakers untuk saling menginspirasi satu sama lain dengan karya film mereka. Film-film terbaik bisa ditonton di www.watchargo.com atau aplikasi Argo di iTunes AppStore dan Google Play store. Ikuti pula Argo di Instagram, Facebook, Twitter dan Youtube.

Kali ini, Sundace Film Festival : Asia 2022 menggandeng :

* Kim Yutani, Director of Programming, Sundance Film Festival

* Heidi Zwicker, Senior Programmer, Sundance Film Festival

* Mike Plante, Senior Programmer, Short Film, Sundance Film Festival

* Susansi Dewi, Head of IDN Pictures

* Amanda Salazar, Head of Programming and Acquisitions, Argo

Sebagai juri di Sundance Film Festival: Asia 2022.



Nah, kesempatan emas kan untuk menunjukkan kemampuan diri melalui Sundance Film Festival : Asia 2022. Apalagi apresiasi yang didapat ketika memenangkan acara ini begitu menarik. Jajaran juri juga akan memilih pemenang penghargaan Jury Award dengan apresiasi yaitu 2000 dolar AS disponsori oleh Argo. Wah, menarik sekali kan?

Mari daftarkan film pendek kalian dengan syarat:

* durasi 3-20 menit, 

* tema dan genre bebas

* Karya film telah selesai diproduksi pada atau sesudah 1 Januari 2020

* Pendaftaran kompetisi di Short Film Competition Sundance Film Festival: Asia dari tanggal 18 April sampai dengan 31 Mei 2022. 

* WNI (tinggal di luar maupun dalam negeri)

* usia 18 tahun ke atas 

Yuk info detailnya di website https://SundanceFilmFestivalAsia.org

https://filmfreeway.com/Sundance Asia

IG @SundanceFFAsia

TikTok @SundanceFFAsia

Selamat berkreasi, ya!





Senin, 18 April 2022

10 Kegiatan Jelang Lanjut Usia


Bismillah

Hello Dear Readers,,


Tak terasa ramadhan sudah mulai tampak ujungnya. Hilal tunjangan hari raya alias THR sudah mulai terlihat. Lembaga sebelah sudah mulai bagi bagi THR, hiks,  aku jadi sedih nih belum terlihat hilal THR di lembagaku🤭


Hari-hari memang makin tak terasa ya, 1 Ramadhan yang kemarin ditunggu, eh ternyata akan berganti 1 Syawal. Begitu pula dengan umur, tahun kemarin masih umur ... eh ternyata tahun ini nambah umur lagi.



Dudududu, rasanya belum melakukan apa-apa demi kebaikan di akhirat nanti, ternyata waktu bergulir cepat.

Umur yang tadinya masih muda eh ternyata sekarang sudah beruban tanda tak muda lagi🤣


Nah, persiapan apa yang sudah dilakukan menghadapi jelita? 

Jelita disini maksudnya jelang lima puluh tahun ke atas ya, dimana keproduktifan kita mulai menurun dibandingkan dengan usia 20-30an.


Mengapa perlu dipersiapkan dari sekarang? Tentu alasannya karena waktu bergulir cepat. Bisa jadi sebabnya karena kita sangat menikmati rutinitas dari pagi eh tau tau udah pagi lagi.


Menurut WHO lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih. 

Dilansir dari situs sehatnegeriku kemenkes.go.id bahwasannya jumlah orang lanjut usia (Lansia) di Indonesia saat ini sekitar 27,1 juta orang atau hampir 10% dari total penduduk. Pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah Lansia meningkat menjadi 33,7 juta jiwa (11,8%). Peningkatan jumlah Lansia dengan berbagai masalah kesehatannya menjadi tantangan bagi kita untuk mempersiapkan Lansia yang sehat dan mandiri, agar meminimalisir beban bagi masyarakat dan negara.


Beberapa hal yang mesti diperhatikan saat memilih atau mempersiapkan kegiatan saat hari tua antara lain:

1. Faktor safety 

Usahakan pilih kegiatan jelita dengan tingkat resiko cidera rendah. Ga mungkin kan kita di saat jelita memilih kegiatan panjat tebing😬 selain resiko cidera sangat tinggi, juga akan merepotkan banyak pihak ketika terjadi sesuatu pada kita.

2. Pilhlah kegiatan yang makin menambah poin kebaikan dunia akhirat atau mendapatkan banyak pahala untuk kehidupan akhirat nanti. Berusia panjang merupakan suatu keberkahan ketika kita mampu menjalaninya dengan makin mendekatkan diri kepadaNya. Berusia panjang juga merupakan sinyal agar kita makin kepadaNya.

3. Pilih kegiatan dengan porsi yang tak menyita waktu. Usia jelita tentu mempunyai kadar istirahat yang harus lebih banyak guna menjaga ketahanan tubuh agar tetap fit.

4. Pilihlah kegiatan yang menyenangkan dan tidak membuat stres. Semakin  usia kita bertambah, tingkat stres harus diminimalisir agar daya tahan tubuh juga terjaga dan agar makin bersyukur kepadaNya tanpa banyak keluhan.

Nah, lalu apa saja pilihan kegiatan saat jelita? Berikut 10 kegiatan untuk para lansia:

1. Berkebun

2. Menulis

3. Blogging

4. Menghapal Al Quran

5. Tutor 

6. Read Aloud

7. Beternak ikan atau lainnya 

8. Melukis

9. Bergabung komunitas olahraga

10. Memilih kegiatan sesuai passion dan hobi.


Disclaimer: pilihan-pilihan kegiatan ini bisa mulai dilakukan ketika usia kita sekitar 45 tahunan. Rancanglah kehidupan hari tua kita sejak saat ini, agar kelak di usia kita yang menua, kita justru makin produktif dan bermanfaat. Aamiin.


Semoga bermanfaat!

Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/images/download/adult-2028245_1280.png?attachment&modal

Amuba "Apa yang Kamu Baca"

 


Kembali melingkar bersama @flpcirebon.id @cirebonmenulis , menumbuhkan The New Me melalui kegiatan AMuBa (Apa yang Kamu Baca) di Teras Masjid Attakwa.





Angin yang semilir ditambah iringan suara kereta makin menambah kedalaman makna buku karya Teh @sintayudisia


Buku ini mampu membuat hati yang tadinya sulit menangis, sebagai respon dari berbagai kejadian traumatik, akhirnya kembali menangis. Bagaimanapun, meluapkan emosi secara positif dibutuhkan agar kadar stressing menurun, agar berbagai pihak paham akan emosi kita dan saling menemukan win win solution.












insight baru banyak di dapat dari buku ini lho. Cocok bagi kita yang butuh healing🤩 akibat tekanan.


Stres/ tekanan bisa terjadi akibat: 

- proses adaptasi dengan lingkungan baru seperti tempat kerja atau organisasi, 

- tuntutan dari berbagai pihak

- target yang tidak tercapai,

- keadaan yang tak terduga seperti pandemi.

Nah, tentunya kita membutuhkan berbagai macam upaya agar bisa mengelola stres dengan baik.


HAMKA, pada masanya juga pernah mempunyai lintasan pikiran untuk mengakhiri hidupnya. Jika tak ingat dengan agama, mungkin bisa saja lintasan pikiran itu menjadi nyata.


Agama, positif thinking, penerimaan diri, menyegarkan suasana dengan humor bisa dijadikan alternatif guna mengatasi stres.


Kadang, menertawakan kekonyolan diri sendiri juga perlu lho, kalau bagiku ini indikasi kita sudah move on dengan masalah kita 🤣


*Krisis bisa menciptakan orang-orang yang senantiasa mempunyai pemikiran negatif dalam diri. Tetapi krisis juga mampu menumbuhkan sisi spektakuler dalam diri manusia menjadi sosok baru*


Jadi, sosok seperti apa yang akan kalian pilih after crisis?


Hatur nuhun mba @dinu_chan atas paparannya.


Dan juga terima kasih atas kehadiran kalian ya @nurulmahabbah_ @irfanmujtahid @fitriaabdella @k_oliff31 

Plus si imut Kaizen🤩🤩


Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Kisah ini diposting juga di https://www.instagram.com/p/CcLG9rzBnik/?igshid=YmMyMTA2M2Y=


Senin, 17 Mei 2021

Special Loose Part di Era Pandemi untuk Pembelajaran dari Rumah Anak Usia Dini

             Pernahkah bermain huruf menggunakan potongan daun, bungkus snack, batu-batuan, adonan donat, atau benda lain yang ada di sekitar rumah? Nah ini yang dinamakan Loose Parts. Bahan-bahan loose parts ini banyak sekali ditemukan di lingkungan sekitar rumah anak. Loose parts merupakan benda atau bahan atau media yang bisa dipisahkan, bisa disatukan kembali, digabungkan dan dibawa, dijajarkan, digunakan sendiri.

            Benda atau bahan atau media loose parts ini mempunyai banyak sekali manfaat, antara lain menstimulus motorik halus anak. Anak mampu menjumput, menjimpit, memungut sehingga terlatih koordinasi mata dan tangan sebagai skill utama untuk ketrampilan menulis. Pada aspek bahasa, anak akan meningkat kemampuan  komunikasi, keaksaraan awal ketika bermain huruf atau angka menggunakan loose parts, kemampuan menyimak ketika diberikan panduan cara membuat sesuatu menggunakan loose parts.

 Kemudian dari aspek sosial, anak mampu mengenal lingkungan sekitar. Begitu juga dengan aspek emosional akan terstimulasi dengan baik seperti hal kemandirian, ketelitian. Tak lupa juga aspek kognitif anak akan makin terasah dalam mengenal benda-benda di sekitar, mengenal sebab akibat, mengenal tentang bentuk dan lainnya. Sedangkan pada aspek seni, loose parts mampu mengembangkan kreatifitas anak karena media ini bisa digabungkan, dipisah, dibentuk menjadi hasil karya minimalis yang eksotis.

            Loose parts bisa menjadi bahan utama dalam metode belajar dari rumah atau BDR terutama di masa pandemi Covid-19, para guru dan orang tua dituntut untuk lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran, terlebih pada anak PAUD. Dalam penggunaannya, anak bisa secara bebas mengkreasikan loose parts menjadi suatu karya sesuai imajinasi dan kreatifitas anak. Loose parts juga bisa digunakan berulang-ulang sehingga orang tua tidak perlu khawatir mengeluarkan banyak uang untuk media belajar anak selama pandemic.

Loose Parts, terdiri dari 7 komponen yaitu Bahan alam : bahan-bahan yang dapat ditemukan di alam, misal batu, tanah, pasir, lumpur, air, ranting, daun, buah, biji, bunga, kerang, bulu, potongan kayu.

Plastik : barang-barang yang terbuat dari plastik, seperti sedotan, botol-botol, plastic, tutup-tutup, botol, pipa pralon, selang, ember, corong. Logam, barang-barang yang terbuat dari logam, misal : kaleng, uang koin, perkakas dapur, mur, baut, paku, sendok dan garpu aluminum, plat mobil, kunci,

Komponen loose parts berikutnya yaitu Kayu & bambu, barang-barang kayu yang sudah tidak digunakan, misal : seruling, tongkat, balok, kepingan puzel,

Benang & kain, barang-barang yang terbuat dari serat, misal : kapas, kain perca, , tali, pita, , karet. Kemudian loose parts dari Kaca & keramik, barang-barang terbuat dari kaca dan keramik seperti botol kaca.

Beberapa kegiatan bisa kita lakukan bersama anak menggunakan bahan atau benda atau media loose parts. Misalnya pada aspek nilai agama dan moral, orang tua bisa memberikan pemahaman pada anak bahwa loose parts bahan alam merupakan ciptaan Tuhan, sedangkan loose parts komponen lain merupakan buatan manusia. kita juga bisa menanamkan pada anak bahwa menjaga dan merawat ciptaan Tuhan sangat diperlukan.

Hal sederhana yang bisa kita lakukan bersama anak dengan benda atau bahan atau media loose parts antara lain pada aspek kognitif misalnya belajar membilang dengan batu-batu di sekitar rumah, aspek bahasa seperti kegiatan menulis angka atau huruf yang dibentuk dari potongan daun atau bunga atau batu atau kancing. Bisa juga membuat maze dari kayu dan lainnya.

Proses saintifik seperti mengamati, mengumpulkan informasi, menanya, mengkomunikasikan akan sangat mudah terstimulasi melalui metode percakapan, demonstrasi dan lainnya. Sehingga selain anak mampu berimajinasi dengan loose parts, anak juga akan terpenuhi rasa ingin tahunya. Guru dalam hal ini menajdi fasilitator yang memandu kegiatan di rumah. Nah, sudah mulai me-list loose parts di sekitar rumah untuk dijadikan media belajar?

Artikel ini dimuat di Fajar Cirebon, bulan april 2021

Jumat, 28 Agustus 2020

Jadi Penulis Optimal, Why Not?

 Bismillah,


Kala pandemi hanya berdiam diri,merenungi nasib rasanya tak patut ya. Banyak hal produktif yang bisa dilakukan, antara lain menulis. Menulis di majalah, koran ataupun di media online, sah sah saja. Syukur syukur bisa mendapatkan keuntungan finansial dari situ.


Dan Alhamdulillah ini tulisan perdanaku di sisterfillah. Walaupun aku rasa sungguh telat mengasah minatku dalam dunia kepenulisan, why not? Karena mengasah minat tak melulu untuk mengisi masa muda. Bisa juga lho sebagai kegiatan hari tua hehehe,


Monggo disimak tulisan perdanaku di sisterfillah


https://sisterfillah.com/2020/08/28/5-cara-menumbuhkan-minat-baca-anak-muslim-masa-kini/

Jumat, 21 Februari 2020

Sang Pluviophile
(Nur Fitri Agustin)

#flpjabarberpuisi2020
#februariberpuisi

Seperti siung yang menganyam mimpi
Aku menggeremet demi asa
Nuansa haru riang kian teronce
Gabutpun ikut menyambut

Pluviophile kini termangu!
Liar angin makin mencetar pohon
Ubarpun berkalung
Vas setia menunggu bunga tanpa letik
Ini origami kehidupan yang terlipat rapi
Oh, derit hati makin memerihkan
Pelana kuda makin tertarik kuat
Haruskah berhenti?
Ibarat kuda berlari lalu seketika meringkuk
Lelah hati! Larungkan dengan zikir!
Eboni berangsur menghablur

Cirebon, 22-2-2020
#puisiakrostik

Kamis, 20 Februari 2020

Parak
(Nur Fitri Agustin)

Pada rinai ini
Semarakpun menepi
Terbenam sepi
Parak dijalani

Parak tanpa jarak
Larut dalam anggak
Tak mau beranjak
Untuk meminta maaf telak

Dan kaupun dalam kalah
Parak lebih dipilih
Meniti hari dalam salah
Makin jauh dari Alloh

Cirebon, 20 Februari 2020

Perpisahan
(Nur Fitri Agustin)

Menggulana dalam pisah
Perpisahan seperti ainunjariyah
Seperti tiada Alloh
Padahal ada abadiah

Bila pisah tanpa amarah
Tentu sesuai akidah
Kita bukan di engeri antah berantah
Kita punya aturan bukan sekedar alamiah

Perpisahan dalam bijak
Agar ada Alloh dalam jarak
Agar hidup lebih berakhlak
Hingga tak sekedar jalani almanak

Cirebon, 21-2-2020

#flpjabarberpuisi2020
#februariberpuisi

Selasa, 18 Februari 2020

 Terjerembap dalam Cinta
(Nur Fitri Agustin)

Kuterjerembap dalam cinta
Bertatap dalam mata
Dan hatipun berkata
Aku menggila karena cinta

Waktupun bergulir nyata
Kuterjerembap dalam nyata
Menggulana hingga penuh derita
Menyadari cinta penuh durjana

Ratapan tiada makna
Coba meraih bahagia
Namun, tak bisa
Cinta ini penuh durjana

Ceruk Bahagia di Cirebon, 19-2-2020

Senin, 17 Februari 2020

Cadas Ngampar


Tahun 3000
“Pergi! Pergi menjauh dariku!” jeritku berusaha mengusirnya. Ku lihat sosoknya makin mencacap diriku. Aku takut!
“Bukankah kau yang mendesis mengharapkan diriku menjadi temanmu?”, desahnya, “dan kaupun berharap serbuk serbuk dandelion mengantarkan desisanmu itu padaku. Ingatkah kau kala itu?”, bisiknya bak mafela yang menggelung di leher. “Aku datang untukmu dan teman-temanmu!” serunya sambil menatapku tajam.
Netraku menggelap. Aku ingat, enigma membuatku ingin bertemunya. Corona. Mengingatkanku pada tahun itu.
Tahun 2020
Corona mendesah, membuat semua orang di Wuhan terpedaya. Terkecoh sehingga tak mampu lagi meninggalkan Wuhan. Sayangnya, Corona tak secantik nama dan artinya. Selayaknya padmasana yang membutuhkan Corona, tapi tidak untuk Corona yang satu ini.
Dari kejauhan, aku mencoba memecahkan enigma ini. Desahan Corona sungguh hanya alibi. Sungguh sebuah  enigma yang belum terbeset. Tahukah kalian? Begitu cepat manusia takluk oleh Corona. Begitu cepat Corona merajalela, menguar ke penjuru dunia. Pun dengan Indonesia, ikut sibuk menyambutnya. Jakarta, Bandung sampai Waled, di Cirebon sudah disinggahinya. Silaturahmi yang akan meninggalkan jejak enigma mengapa Corona hadir.
Sebenarnya aku ingin berkenalan dengannya. Kala itu aku ingin raba-rubu menyambutnya. Tapi urung kulakukan. Bapak-bapak penggali pasir selalu membicarakannya. Sehingga aku hapal tanpa tatap muka dengannya. Sungguh aku tersungging membayangkan Corona.
Namun, bapak-bapak penggali pasir itu menolaknya. Aku tahu dari cara mereka bercerita begitu membencimu. Begitu juga aku bertahun-tahu kemudian. Hanya saja aku telat membaca kelakuan burukmu.
Masyarakat kian eklektif. Kian menala hal-hal apa saja yang bisa membuatmu tercabik tanpa meronta. Inilah yang membuat para penggali makin bergiat menggali. Walaupun dalam keadaan neniti, mereka bersemangat mendapatkan rupiah 120-150 ribu per hari guna menghalau Corona.
Masyarakat makin menjaga kesehatan karena Corona. Begitu aku dengar dari berita Emak-Emak penggali pasir. “Ah baguslah!”, desisku menyahut dalam hati obrolan mereka. Ada satu hal yang ku amati, rupanya pekerjaan bapak-bapak penggali pasir itu sekarang dibantu oleh para emak yang seharusnya berada di rumah.
Cadas Ngamparpun sekarang ramai. Semua kalangan turun menggali tebing. Oh antara sakit dan senang melihat keriuhan mereka saling beradu, chit-chat tentang semua hal. Menambah wawasanku hahaha.
Tahukah kalian? Mengapa para emak ikut mencari rupiah bersama bapak-bapak? “Aku harus bayar BPJS yang makin melonjak. Belum lagi anakku sakit setelah berkenalan dengan Corona! Apalagi dayaku? Sebatas bawang merah dan minyak tak mampu menyembuhkan sakit anakku. Corona sungguh kejam!” seru salah satu emak sambil menitikkan air mata. Ehm, tak kusangka begitu memikatnya Corona hingga membuat seseorang sakit. Aku makin penasaran dengan Corona. “Maukah kau menjadi temanku, Corona?”, desisku. Berharap serbuk serbuk dandelion mengantarkan desisanku ini padamu ya Corona.
Semenjak berita Corona berjebah, tak ayal Cadas Ngamparpun sering dikunjungi banyak pihak. Pihak pemerintah, pihak dinas kesehatan, pihak perusahaan air minum dan lainnya. Masyarakat sekitar mendapatkan asupan banyak vitamin, air bersih, makanan sehat dan suntik vaksin! Wow, aku pikir pemerintah sungguh berubah saat ini. memerhatikan warganya untuk sehat. Ini karenanya! Ya, karena Corona. Senyumku berkelebat membayangkannya.
Tapi aku kaget. Aku selalu mendengar rintihan lirih di siang hari. Dan teriakan yang menggema di malam hari. Dalam netraku yang menggelap, tak kulihat sosok siapapun malam itu.   Entahlah rintihan dan teriakan siapa itu? akan ku cari tahu diantara kerumunan para penggali pasir itu.
“Mak, sudah dapat vaksin belum? Anakku hampir tiap hari ditengok bu dokter,” seru Mak Ratminah kepada Mak Juminten.
“Wah, ya semuanya dapat. Orang kayak kita yang seringnya di luar rumah, ya mesti dapat tiap satu minggu sekali. Alhamdulillahnya aku sudah ga bayar BPJS. Mau tiap hari disutik vaksin, ya manga. Gratis ini” Ujar Mak Juminten girang.
“Masa? Aku belum tahu tuh. Bagaimana cara mengurus biar BPJS tidak bayar?” Tanya Mak Ratminah.
“Datang saja ke Pak Baridin”, jawab Mak Juminten.
Aku bersyukur mendengar berita ini. Artinya Corona sungguh membuat pemerintah sadar bahwa masyarakat butuh diperhatikan kesehatannya. Aku tersenyum, makin ingin bertemu Corona.
Tahun 2030
Baru beberapa tahun Corona menjadi hits di penjuru dunia. Tiba-tiba hari ini tidak ada lagi para penggali yang datang. Suasana sepi tanpa gurauan para penggali.
Tiba-tiba “Aww!” aku berteriak. Ternyata alat suntik itupun mulai menancap di tubuhku. Tiba-tiba hari ini aku dikagetkan oleh Tanah Cadas Ngampar yang menampar dirinya agar tampil memelas. Tahukah kalian mengapa hal itu dilakukannya? Tanah Cadas Ngampar berupaya alat alat suntikan itu tidak ikut menghujam di tanah.
“Aku lelah! Aku sakit! Aku tidak mau” teriaknya.
“Mengapa aku yang menjadi kambing hitam? Mengapa aku yang merasakan semua ini? Dzikirku tak hanya untukku. Tak hanya untuk memuja Sag Pencipta. Ttapi dzikirku juga untuk manusia. Tapi apa balasannya? Hai Manusia, mari kita bersama menuntaskan ini semua” ujarya lirih memelas.
Namun, apa daya? Rumah sakit di Cirebon seluruhnya kelebihan stok alat-alat suntik. Limbah rumah sakit berjebah. Cadas Ngampar selalu berbaik hati menampungnya.  Tanpa protes. Di ketinggian ini, Tanah Cadas Ngampar melenguh panjang. Tanah Cadas Ngampar tertampar oleh suntikan.  Suntikan yang katanya untuk melindungi masyarakat.
“Dimana Maesens? Yang katanya melindungi masyarakat beserta lingkungan. Dimana para pelindung, para aparat?” teriaknya.
Aku tergugu. Tak sengaja ku lantunkan namanya, Corona, Corona, Corona. Tolong kami!
Tahun 3000
“Hai Tebing, sudah ingatkah kau memanggilku dulu? Kini aku datang!” sahut Corona terkekeh.
Aku melengos melihat tatapannya yang merayu. Aku menahan sakit. Teramat sakit. Alat-alat suntik itu makin mendekatiku. Makin menghujamkan jarum tajamnya tanpa perasaan. Tanah di depanku sudah ambruk menampung semua alat suntik tersebut beserta limbah rumah sakit lainnya. Rupanya inilah akhirku di Cadas Ngampar.
Penuh sesak dengan limbah rumah sakit yang mengandung virus Corona, aku tak tahan. Aku menyerah. Ya Tuhan, aku si Tebing yang dulu menjulang tinggi berwibawa di Cadas Ngampar. Aku yang dulu berhasil menaikkan tingkat ekonomi masyarakat Cadas Ngampar sehingga menghasilkan banyak uang. Kini aku terkapar di Cadas Ngampar.
Maka benarlah para ulama yang berkata "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41) Katakanlah (Muhammad), “ Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (Ar Rum 41-42)
Kemana para padri? Kemana para pecinta lingkungan? Kemana para dewan? Aku, si Tebing Cadas Ngampar mencarimu. Memelas meminta pertolongan.
“Sudahlah Tebing, mari bermain denganku. Para penggali sudah tidak ada. Di dunia ini hanya ada aku dan kamu. Kita nikmati kesunyian ini bersama.” Seru Corona sambil terbahak-bahak puas.
“Jika ini adalah akhirku bersama alat suntik dan limbah rumah sakit lainnya, maka aku ikhlas Ya Tuhan” desis Tebing pelan.
“Aaaaaaargh! Allohu Akbar!”, pekik Tebing sebelum dirinya ambruk menutupi limbah rumah sakit.

*Cerita ini hanya fiksi belaka. Berharap kepadaMu ya Robb, agar virus Corona bisa dihilangkan. Begitu juga dengan pengelolaan tempat pembuangan sampah di Cadas Ngampar semoga makin dikelola dengan baik.

Sabtu, 15 Februari 2020

Gabak Kian Pekat
(Nur Fitri Agustin)

Gelisahku berdekut
Abal kian memekat
Bak papan tulis berlumus grafit
Apakah hatipun gelap?
Kala gabak kian memekat di ujung langit

Ketika itu kuda meringkuk
Ikan terhenyak dalam gerecak
Ayam berhenti berkokok
Nun rasa berirama

Pastilah takut gabak ini sebuah akhir
Enyahkan ingatan akan dosa
Katup bibir terbuka merapal dzikir
Andai sebelum ajal datang
Taubat adalah keniscayaan

Gempita di Cirebon, 16-2-2020

#puisiakrostik