Pernahkah bermain huruf menggunakan potongan daun, bungkus snack, batu-batuan, adonan donat, atau benda lain yang ada di sekitar rumah? Nah ini yang dinamakan Loose Parts. Bahan-bahan loose parts ini banyak sekali ditemukan di lingkungan sekitar rumah anak. Loose parts merupakan benda atau bahan atau media yang bisa dipisahkan, bisa disatukan kembali, digabungkan dan dibawa, dijajarkan, digunakan sendiri.
Benda
atau bahan atau media loose parts ini
mempunyai banyak sekali manfaat, antara lain menstimulus motorik halus anak.
Anak mampu menjumput, menjimpit, memungut sehingga terlatih koordinasi mata dan
tangan sebagai skill utama untuk ketrampilan menulis. Pada aspek bahasa, anak
akan meningkat kemampuan komunikasi, keaksaraan
awal ketika bermain huruf atau angka menggunakan loose parts, kemampuan menyimak ketika diberikan panduan cara
membuat sesuatu menggunakan loose parts.
Kemudian dari aspek sosial, anak mampu
mengenal lingkungan sekitar. Begitu juga dengan aspek emosional akan
terstimulasi dengan baik seperti hal kemandirian, ketelitian. Tak lupa juga
aspek kognitif anak akan makin terasah dalam mengenal benda-benda di sekitar,
mengenal sebab akibat, mengenal tentang bentuk dan lainnya. Sedangkan pada
aspek seni, loose parts mampu
mengembangkan kreatifitas anak karena media ini bisa digabungkan, dipisah,
dibentuk menjadi hasil karya minimalis yang eksotis.
Loose
parts bisa menjadi bahan utama dalam metode belajar
dari rumah atau BDR terutama di masa pandemi Covid-19, para guru
dan orang tua dituntut untuk lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran,
terlebih pada anak PAUD. Dalam penggunaannya, anak bisa secara bebas
mengkreasikan loose parts menjadi
suatu karya sesuai imajinasi dan kreatifitas anak. Loose parts juga bisa digunakan berulang-ulang sehingga orang tua
tidak perlu khawatir mengeluarkan banyak uang untuk media belajar anak selama
pandemic.
Loose Parts, terdiri
dari 7 komponen yaitu Bahan alam :
bahan-bahan yang dapat ditemukan di alam, misal batu, tanah, pasir, lumpur, air,
ranting, daun, buah, biji, bunga, kerang, bulu, potongan kayu.
Plastik
: barang-barang yang terbuat dari plastik, seperti sedotan, botol-botol,
plastic, tutup-tutup, botol, pipa pralon, selang, ember, corong. Logam, barang-barang yang terbuat dari
logam, misal : kaleng, uang koin, perkakas dapur, mur, baut, paku, sendok
dan garpu aluminum, plat mobil, kunci,
Komponen
loose parts berikutnya yaitu Kayu & bambu, barang-barang kayu yang
sudah tidak digunakan, misal : seruling, tongkat, balok, kepingan puzel,
Benang & kain,
barang-barang yang terbuat dari serat, misal : kapas, kain
perca, , tali, pita, , karet. Kemudian loose parts dari Kaca & keramik, barang-barang terbuat dari kaca dan keramik seperti
botol kaca.
Beberapa
kegiatan bisa kita lakukan bersama anak menggunakan bahan atau benda atau media
loose parts. Misalnya pada aspek
nilai agama dan moral, orang tua bisa memberikan pemahaman pada anak bahwa loose parts bahan alam merupakan ciptaan
Tuhan, sedangkan loose parts komponen
lain merupakan buatan manusia. kita juga bisa menanamkan pada anak bahwa
menjaga dan merawat ciptaan Tuhan sangat diperlukan.
Hal
sederhana yang bisa kita lakukan bersama anak dengan benda atau bahan atau
media loose parts antara lain pada
aspek kognitif misalnya belajar membilang dengan batu-batu di sekitar rumah,
aspek bahasa seperti kegiatan menulis angka atau huruf yang dibentuk dari
potongan daun atau bunga atau batu atau kancing. Bisa juga membuat maze dari
kayu dan lainnya.
Proses saintifik seperti mengamati, mengumpulkan informasi, menanya, mengkomunikasikan akan sangat mudah terstimulasi melalui metode percakapan, demonstrasi dan lainnya. Sehingga selain anak mampu berimajinasi dengan loose parts, anak juga akan terpenuhi rasa ingin tahunya. Guru dalam hal ini menajdi fasilitator yang memandu kegiatan di rumah. Nah, sudah mulai me-list loose parts di sekitar rumah untuk dijadikan media belajar?
Artikel ini dimuat di Fajar Cirebon, bulan april 2021
0 komentar:
Posting Komentar