This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Rabu, 19 Desember 2018
Selasa, 18 Desember 2018
Menganyam Asyik Bersama Anak PAUD
"Adik, ini
membuat apa?”, Tanya bunda kepada anaknya. “Kata bu guru, ini menganyam. Tapi
aku takut buatnya, takut sobek. Jadi, bu guru yang mengerjakan”, jawab anak kecil
tersebut dengan polosnya.
Pernah mengalami hal tersebut? Bu
guru di PAUD mungkin sering mengalami kesulitan ketika mengajarkan ketrampilan
menganyam pada anak usia dini. Ketrampilan ini untuk menstimulus perkembangan motorik
halus anak. Lalu bagaimana cara menstimulusnya? Yuk, kita ulas bersama.
Terkait
perkembangan motorik halus, salah satu standar tingkat perkembangannya yaitu mengontrol
gerakan tangan yang menggunakan otot halus
bagi anak usia 4-5 tahun. Contoh
kegiatannya seperti menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir,
memilin, memeras dan juga menganyam.
Menganyam
termasuk ke dalam kegiatan seni kriya (contoh seni kriya lainnya yaitu membatik, mengukir, merenda. Dahulunya, menganyam ini
banyak terdapat di desa-desa yang tumbuh industri kerajinan sebagai peralatan
rumah tangga (bakul, tampah, keranjang, saringan kelapa, kursi rotan, tempat
buah-buahan).
Media bahan untuk anyaman tradisional sangat banyak
macamnya. Sehingga bagi AUD, akan sangat
bervariatif apabila kita sebagai guru maupun orang tua mengenalkan bahan anyam
tradisional tersebut, namun jangan lupa untuk memilihkan bahan menganyam yang
aman bagi anak.
Berikut
beberapa bahan anyam tradisional aman yang bisa kita
pilihkan bagi AUD. Seperti:
a. Bambu tali
Bambu tali merupakan bambu yang
mempunyai kualitas paling baik dibanding bambu jenis lain. Bambu ini sangat
lentur, kuat, tidak mudah putus dan patah.
b. Rotan hinis
Rotan ini banyak dijual pada toko
material bangunan. Rotan ini juga dipakai sebagai bahan pengikat dan
pelengkap pada seni kerajinan lain.
c. Rotan pirit
Rotan ini digunakan untuk jenis anyaman
silinder dengan berbagai teknik diantaranya untuk anyaman membelit dengan pakan
tunggal dan ganada misalnya keranjang.
d. Pandan
Jenis daun yang banyak tumbuh dipinggir
sungai dan termasuk tumbuhan liar. Agar dapat digunakan bahan anyaman daun
pandan harus diserat sehingga menjadi lebih kecil dan harus dikeringkan dengan
cara dijemur.
e. Mendong
Jenis rumput-rumputan yang sengaja
ditanam untuk dipersiapkan sebagai bahan anyaman. Untuk bahan kerajinan
anyam,mendong harus dikeringkan terlebih dahulu dan dilumuri dengan abu. Mendon
dapat dipakai sebagai bahan kerajinan anyam berupa tas, topi, tikar.
f. Blarak/janur
Blarak adalah daun kelapa yang sudah
tua banyak tumbuh didaerah tropis. Sedangkan janur daun kelapa yang mudah.
Bahan ini harus dipisahkan dahulu dari lidinya sebelum dijadikan bahan
kerajinan anyaman. Blarak/janur digunakan untuk membuat ketupat,tas,topi,atap.
g. Kertas
Dapat dipakai untuk karya mainan di
tingkat Taman Kanak-kanak. Kertas yang dipakai untuk bahan anyaman harus kertas
yang kuat agar tidak mudah
putus.
h. Plastik
Bahan anyaman yang telah dirancang
untuk bahan anyaman. Plastik sebagai bahan anyaman banyak dijual di toko-toko
alat tulis.
i. Karet
Bahan ini banyak dijumpai di toko alat
tulis dengan bentuk lembaran-lembaran, sehingga apabila akan dipakai harus
dipotong-potong menggunakan gunting.
j. Kain atau flanel
Kain atau flannel dianggap lebih aman dan praktis. Cara
penggunaan pemotongannya sama dengan kertas dan karet.
k. Daun pisang
Daun pisang yang masih lembaran dan
telah dipisahkan dari pelepahnya dapat dijadikan suwiran hingga menjadi
lembaran kecil-kecil.
TEKNIK KERAJINAN MENGANYAM UNTUK AUD
Sebelum menganyam,kita siapkan
terlebih dahulu bahan anyaman karena
tidak langsung siap tetapi melalui
proses persiapan dahulu walaupun sebenarnya masih merupakan
bahan. Contoh: Bahan janur harus dilepas lidinya agar dapat dianyam,
kertas harus dipotong terlebih dahulu menjadi lembaran panjang yang lebarnya
kurang lebih 0,5-1 cm.
Kertas/kain/flanel
digunakan sebagai bahan untuk menganyam. Bahan dari Kertas/kain/flanel cukup
aman bagi AUD. Untuk dijadikan bahan anyaman harus dipotong terlebih dahulu
seperti halnya karet.
Kertas
untuk bahan anyaman sebaiknya dipergunakan kertas karton atau kertas yang agak
tebal, supaya memudahkan dalam melakukan penganyaman. Sebelum Kertas/kain/flanel
dipotong sebaiknya diukur dulu barapa lebar dan panjang yang dikehendaki,
dengan menggarisi dulu baru dipotong pada garis-garis yang sudah diukur.
Sedotan Plastik yang bentuknya
memanjang dapat juga
di pergunakan
sebagai bahan kerajinan anyaman. Bahan ini cukup aman untuk di berikan kepada
kegiatan kerajinan menganyam di tingkat di lembaga PAUD
Bentuk anyaman, jika di perhatikan model anyaman itu
terdiri dari beberapa macam,diantaranya Anyaman datar,yang terdiri dari; 1.Motif
lurus, 2.Motif biku/serong, 3.Motif truntum
Yang perlu dilakukan dalam
pembelajaran kerajianan menganyam, diantaranya:
·
Perlihatkan beberapa
anyaman yang sudah jadi. Tugas anak adalah mengamati secara seksama mengenai
macam-macam bentuk, warna, tekstur kemudian siswa akan menyerap yang akhirnya
akan menimbulkan berbagai tanggapan dan perasaan.
· Setelah anak
mengamati objek karya anyaman maka dilanjutkan mengamati susunannya yang diteruskan
pula untuk menganalisis
kondisi karakter objek.
Selanjutnya anak diminta untuk mengungkapkan kepada gurunya tentang hasil
pengamatan terhadap susunan anyaman (teknik anyaman tersebut) hadapkan langsung
dengan meraba objek.
· Meraba sambil mengamati karya
anyam atau media bahan untuk dirasakan, guru mengetahui karakter tekstur
tentang media daun, iratan bambu, guntingan kertas, guntingan karet,
janur dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk latihan
merespons pengalaman sensori. Maka sensasi yang ditimbulkan akibat rabaan
tersebut dapat membangkitkan berbagai tanggapan atau kesan terhadap apa yang
mereka hadapi yang akhirnya siswa tersebut mampu belajar memutuskan melalui
sikapnya.
Kerajinan
menganyam dapat dikatakan berhasil apa bila anak dapat menghasilkan karya
anyaman. Keterampilan dalam menggunakan alat (menggunting kertas, menggunting,
karet, dan lain-lain) sangat dibutuhkan di samping mempermudah dan
memperlancar, kegiatan ini juga merupakan keterampilan motorik yang tidak kalah
penting manfaatnya bagi perkembangan anak. Derajat kesulitan dalam
mempraktikkan kerajinan anyam pada siswa Anda hendaknya memulai dari tingkatan
yang paling rendah menurut kemampuan anak. Anda memberikan contoh dengan cara
menuntun proses, urutan berkarya yang kemudian diikuti oleh anak dengan cara
satu persatu. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan oleh dua guru, yaitu satu guru
memperagakan guru satunya lagi menuntun sambil memeriksa satu persatu. Dibawah
ini akan diberikan contoh beberapa cara menganyam:
· Anyaman Sasag
Anyaman ini adalah teknik susup
menyusup antara pakan dan lungsi dengan langkah satu-satu.Artinya angkat satu
dan di tinggal satu (dengan rumus AI, TI, AI …. Dan seterusnya, kemudian
diatasnya TI, AI, TI …. Dan seterusnya).
· Anyaman Bervariasi Polos
Anyaman ini dengan teknik susup
menyusup antara pakan dan lungsi, tetapi berselang dua-dua.Artinya lungsi
diangkat dua dan ditinggal dua begitu seterusnya kearah samping.Untuk kegiatan
pembelajaran menganyam pada anak usia dini agar lebih aman Anda dapat
menggunakan media bahan; daun pisang yang telah disobek kecil-kecil
selebar kurang lebih 1cm, janur yang di irat menjadi kecil-kecil yang lebarnya
kira-kira 1cm, kertas yang digunting memanjang yang lebarnya kira-kira 1cm,
lembaran karet yang lebarnya kira-kira 1cm
Terkait manfaat
menganyam bagi anak usia ini, antara lain: 1) AUD mampu untuk bekerjasama
dengan temanya, 2) menstimulus jiwa seni anak, 3) melatih sisi kognitif AUD, 4)
Melatih keberanian secara spontanitas dan terampil menggunakan berbagai macam
media sebagai sarana mengekspresikan perasaan yang dimilikinya, 5) menstimulus
kreatifitas (Proses kemampuan menunjukkan ketrampilan seni disebut sebagai
kreativitas). Bisa juga kreativitas diartikan dengan kemampuan mencipta,
kemampuan menanggapi persoalan, kemampuan berpikir, dan kemampuan menyesuaikan
diri, 6) melatih imajinasi anak, 7) menstimulus kepekaan anak untuk mencipta
bentuk anyaman baru, baik perpaduan warnanya maupun ukuran, bentuk, 8) meltih
ketrampilan motorik halus yang sangat efektif dalam ketrampilan menuliis atau
ketrampilan lainnya.
Jadi, sangatlah tepat kegiatan menganyam dilaksanakan di PAUD.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para Guru PAUD. Semangat berkreasi!
Daftar
Rujukan
Affandi
& Dewobroto.(2004). Menegenal Seni Rupa Anak .yogyakarta:Gama
Media
Abdulhamid.(1995).Pengantar
Estetika.Kuala Lumpur: Dewan Bahasa Pustaka. Kementerian Malaysia.
Cut
Kamaril dkk. (2007).Pendidikan Seni Rupa Dan Kerajinan Tangan .Jakarta:
Universitas Terbuka.
Dedi Nurhadiah. ( 1991) .
Seni Rupa Teori Dan Praktik.Bandung :Internusa.
Oho
Garha. (1983). Seni Rupa , Media Pengajaran Dengan Kreativitas .
Jakarta : Depdikbud.
Selasa, 20 November 2018
Meronce Bagi Anak Usia Dini (AUD)
“Umi, umi, aku ga bisa menyusunnya”, seru Daus terlihat putus
asa mengamati jejeran warna-warni berbentuk buah. Bunda-bunda di PAUD maupun TK
pasti sering mengalami atau menemui anak seperti Daus ini. Usut punya usut ternyata
Daus sedang meronce. Ohya Daus ini anak berumur 4 tahun, di kelompok A.
Meronce merupakan kegiatan rutin di PAUD untuk menstimulus motorik
halus anak. Dalam permendikbud no 137 tahun 2018, motorik halus mencakup
kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan
alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
Lalu bagaimana sebenarnya urutan meronce yang benar agar mampu menstimulus
kemampuan motorik halus anak? Simak paparan berikut ini.
Bila menilik definisi meronce menurut ahli, maka Sumantri
(2005: 151) mengemukakan bahwa meronce adalah kegiatan pengembangan
motorik halus di TK, kegiatan menguntai dengan membuat untaian dari bahan-bahan
yang berlubang disatukan dengan tali atau benang. Memasukan benang atau tali
kelubang-lubangnya dibantu dengan jarum atau tidak. Kegiatan meronce ditujukan
untuk melatih koordinasi mata dan tangan pada anak. Untuk memperoleh hasil
roncean yang menarik perlu terampil dan kreatif terampil melakukan roncean
dengan lancar tanpa mendapat luka atau sakit jari. Jarum dan bahan dapat
digunakan yang terdapat dilingkungan sekitar rumah atau sekolah kreatif dalam
mengkombinasikan susunan roncean, garis menurut bentuknya.
Sedangkan pendapat lain dari Pamadi (2008: 9.4-9.5), Meronce
adalah menata dengan bantuan mengikat komponen dengan seutas tali dengan
teknik ini seseorang akan memanfaatkan bentuk ikatan menjadi lebih lama
dibanding dengan benda yang ditata tanpa ikatan, meronce menata memperhatikan
bentuk, warna dan ukuran, seperti halnya irama musik yang mempunyai tingkat
rendah serta keras, lunak, halus kasarnya nada dan suara, jika musik mengunakan
instrument untuk menyatakan tinggi dan
rendahnya suara maka meronce akan memerlukan keterampilan sejenis itu.
Meronce tidak hanya menyusun dan menata bentuk melainkan menata dengan irama.
Terkait dengan anak usia dini memiliki energi yang tinggi. Energi
ini dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas guna meningkatkan
keterampilan fisik yang berkaitan dengan motorik halus, seperti membentuk atau
memanipulasi dari tanah liat/ lilin/ adonan, menggambar, mewarnai, menempel,
menggunting, memotong, merangkai benda dengan benang (meronce).
Aktivitas-aktivitas tersebut berfungsi untuk melatih koordinasi antara mata dan
tangan, yang dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain (Sumantri, 2005: 145).
Adapun manfaat meronce antara lain: 1) melatih konsentrasi anak, 2)
mengasah ketelitian, ketekunan anak, 3) menstimulus perkembangan kognitif anak,
4) mengembangkan motorik halus anak, 5) menumbuhkan kreatifitas anak, 6) tak
melulu tentang motorik halus, meronce juga bisa menstimulus ketrampilan membaca
anak karena melalui meronce anak akan terampil dengan pola AB-AB, ABC-ABC
sehingga memudahkan anak untuk belajar rangkaian suku kata mudah seperti ba,
ca, da maupun suku kata kompleks seperti tra, tri, dwi.
Meronce bisa menggunakan berbagai bahan, seperti kertas, plastik, tanah
liat, sedotan, manik-manik dan bahan alam yang tersedia di sekitar anak. Ketika
melakukan kegiatan meronce, maka perlu disematkan proses saintifik di dalamnya.
Seperti mengamati bahan apa saja untuk meronce, ajak anak untuk menanya
apa saja yang diperlukan untuk meronce, mengumpulkan informasi cara
meronce, apakah dengan pola AB-AB atau ABC-ABC. Kemudian ajak anak untuk menalar
pola meronce tersebut di kehidupan sehari-hari. Ketika meronce, sebenarnya
anak telah mampu berpikir urutan benda, menghapal jenis benda dan urutannya.
Juga belajar merangkai dilihat dari estetis/keindahan. Selanjutnya minta anak
untuk mengkomunikasikan apa yang sudah di ronce. Mengkomunikasikan bisa
dalam bentuk bercerita ke keluarga atau bercerita di depan kelas.
1. Tahapan meronce kelompok Play Group
Yaitu:
* main mengosongkan/mengisi seperti bermain
congklak, ini bertujuan agar jari-jari anak makin terampil sehingga motori halusnya siap.
* merangkai digunakan untuk bahan main
peran (kalung), pada tahap ini anak
terus menerus memasukkan benang/tali ke benda
* merangkai terus menerus, tahap ini juga
masih berkutat memasukkan benang/tali agar anak makin bagus koordinasi antara
mata dan tangan serta melatih kesabaran, ketekunan anak.
2. Tahapan
meronce kelompok A
Yaitu:
a. merangkai
berdasarkan warna,
b. merangkai
berdasarkan bentuk,
c. merangkai berdasarkan warna dan bentuk
Pada tahap ini, anak mulai dilatih
mengenal pola. Poin a dan b hanya mengenalkan satu pola. Pada tahap ini, anak
sudah bisa dikenalkan juga alphabet. Karena
pada dasarnya, alphabet merupakan susunan satu pola huruf. Nah, baru pada poin c
anak mulai dikenalkan dua pola AB-AB sehingga relevan juga untuk mulai
dikenalkan suku kata sederhana dengan pola tersebut, misal, sa, ma, ca, da.
3. Tahapan
meronce kelompok B
Yaitu:
a. merangkai berdasarkan
warna, bentuk, ukuran,
Anak sudah mulai
dikenalkan pola yang kompleks yaitu pola ABC-ABC atau berdasarkan warna,
bentuk, ukuran. Sehingga mulai relevan juga dikenalkan suku kata yang kompleks
seperti sar, bar, kan, lah dan lainnya yang berpola ABC
b. membuat pola sendiri,
Pada tahap ini, anak
boleh suka hati berkreasi sendiri dengan pola yang mereka minati. Inilah
saatnya anak mengeksplor kreatifitas dan imajinasinya. Kita sebagai guru
ataupun orang tua juga bisa menilai apakah anak mempunyai nilai estetis atau
belum. Relevansinya dengan perkembangan
bahasa, anak sudah mulai bisa membaca sendiri secara pelan namun dengan kata
yang sudah bermakna semisal, kata baca, saya, dari.
c. membaca pola kartu
dari bermacam-macam tingkat kesulitan.
Di poin ini anak
sudah berkembang sangat baik di motoric halus dan bahasa (keaksaraan). Anak
sudah berkembang sangat baik koordinasi mata dan tangannya, anak mampu membaca.
Konsekuesinya yaitu anak sudah mampu untuk diajarkan menulis.
Sungguh akan
bermakna sekali jika setiap guru TK maupun PAUD mampu memahami dan melaksanakan
tiap tahapan meronce, artinya bahwa guru tidak mencederai fitrah karena anak
distimulus sesuai tahapan kemampuannya. Selalu ada harapan menuju kesana!
Semoga bermanfaat!
Senin, 19 November 2018
5 Hal yang Harus Dilakukan Kepada Keluarga si Sakit
Sakit, sesuatu
yang tidak mengenakkan. Tak semua orang ingin sakit. Namun, siapa yang bisa
mengelak dari takdirNya? Seperti saat Julia Perez sakit, Titi Qadarsih sakit
kemudian Ari lasso juga sakit , siapa yang bisa mengelaknya? Jangankan artis,
orang-orang yang bergerak di dunia kesehatan, seperti dokter, perawat, bidan
dan lainnya yang notabene tahu cara menangani sakit, juga tidak bisa menolak
sakit.
Tak semua sakit dianggap
sebagai azab atau siksa dunia. Justru inilah sebaik-baik pengingat akan
kematian dan dosa kita. Sehingga sakit adalah saat yang tepat untuk memohon
ampun kepada yang Kuasa. Semakin sering memohon ampun kepadanya, maka disinilah
letak keikhlasan kita akan takdirNya muncul. Namun, kadangkala keblinger ya,
orang selalu mengingatkan dan menyarankan si Sakit untuk istigfar atau mohon ampun kepada Pencipta. Sudahkah
yang sehat demikian? Karena permohonan ampun adalah untuk semua, bukan hanya
untuk si sakit.
Sakit juga tak selalu pahit.
Bukan berarti bila sakit kita berat merupakan azabNya. Justru ketika sakit akan
muncul hikmah yang dirasakan, seperti: 1. Karib kerabat kita akan saling
mendoakan demi kesembuhan si Sakit, 2. bertemunya family dan teman, 3. Sakit
merupakan sebaik-baiknya nasihat karena sakit merupakan alarm kematian, 4. Sakit
sebagai penggugur dosa, 5. meringankan beban fitnah/siksa kubur atau di akhirat nanti.
Ketika sakit, peran keluarga tentu sangat penting dan berarti.
Tanpa keluarga yang mendampingi, orang yang sakit akan berat menjalani kondisi
sakitnya. Namun, terkadang kita lupa akan peran keluarga. Perhatian kita
terlalu bertumpu pada si Sakit ketika menengok. Kita lupa untuk membesarkan
hati keluarga si Sakit. Lalu apa yang harus dilakukan? Berikut 5 hal yang harus
dilakukan, antara lain:
1. beri dukungan moral maupun finansial
2. doakan yang terbaik, karena kita tidak tahu hal mana saja yang
terbaik buat si Sakit
3. berikan bantuan informasi (misal tempat laundry di sekitar rumah
sakit, dan lainnya) untuk meringankan bebannya selama menjaga si Sakit,
4. sering-sering berkunjung untuk mendengar keluhan ataupun cerita
keluarga si Sakit sambil menanyakan kebutuhan apa saja yang mungkin bisa
dibawakan ketika kunjungan berikutnya, serta perhatikan pula asupan gizi
keluarga si Sakit agar tidak ikut down ketika merawat si Sakit
5. bawakan oleh-oleh sesuatu yang disukai keluarga pasien serta
berikan kisah-kisah tokoh tertentu yang memberikan semangat, baik berupa buku
atau video. Terus pompa semangat keluarga si Sakit agar semangat berdoa dan
berusaha untuk si Sakit.
Akhirnya, tanamkan
pada keluarga bahwa bagaimanapun kondisi si Sakit, entah itu penyakit ringan
maupun berat, tetaplah berpikiran positif bahwa inilah kondisi terbaik yang
dialami. Ketika usaha keluarga menangani ataupun mengobati sudah terbaik,
tempat berobat terbaik, dokter terbaik dan ikhtiar yang lain sudah terbaik, maka
pujilah usaha keluarga si Sakit. Besarkan hati keluarga bahwa akan mendapatkan
hasil yang terbaik dari Nya. Doa yang tulus dari kita, in sya Alloh akan
diraasakan pula oleh keluarga si Sakit.
Semoga bermanfaat!
pixabay.com
Minggu, 18 November 2018
PKB in Love, Guru Pembelajar
"Aduh, minggu harusnya libur malah ada kegiatan"
"Ah, PKB buat apa. Aku belum nuptk kok. Ga bakalan ngaruh apa apa"
Ujaran-ujaran seperti itu mungkin sering muncul ketika kegiatan guru pembelajar dimulai. Biasanya kegiatan berlangsung selama 2 hari full tatap muka, 10 hari untuk mengerjakan tugas, dan 1 hari untuk membahas tugas serta 1 hari untuk post test.
Memang betul, belum ada manfaat yang signifikan ketika guru belum bernuptk lalu mengikuti PKB.
Memang betul, materi yang disampaikan itu itu saja dan hanya teori, apalagi tutornya adalah teman sejawat bukan profesional.
Namun, pernahkah mencoba memaknai PKB dari berbagai sisi?
Baiklah kita urai satu persatu ya,,
1. Ajang silaturahmi dengan guru guru lain. 1 kelas terdiri dari 40 guru dengan 2 tutor.
2. Bisa saling berbagi info tentang keguruan, kedinasan, kesiswaan ataupun lainnya
3. Menambah wawasan sesuai materi PKB yang didapat
4. Sebagai.ajang pengembangan diri
Ga mau kan kita menjadi guru yang stagnan, tidak ada tambahan pengetahuan dll. Padahal profesi kita ini sangat berpotensi mendptkan amal.jariyah lho.
"Ah yang dipelajari juga ilmu dunia, bukan ilmu agama yang bisa untuk.amal jariyah"
Aih nyinyir lagi hahaha
Begini ya, walau PKB itu hanya ilmu dunia, tapi ini merupakan saraana alias alat untuk menerapkan ilmu agama yang kita ajarkan nanti ke Anak usia dini.
See, make it simple for everything,
Koneksikan segala ilmu untuk bekal amal jariyah kita
5. Sebagai ajang untuk patuh pada aturan.pemerintah. ini sunnah ya mengikuti aturan.pemerintah, in sy alloh mendapat pahala.
Read more https://almanhaj.or.id/1399-ahlus-sunnah-taat-kepada-pemimpin-kaum-muslimin.html
Akhirnya, biarlah aku menjadi ahlu seminar, ahlul pelatihan, yang penting bukan ahlul bid'ah hehehe #ups
#piss
Mari semangat para guru pembelajar!
PKB in Love
PKB tak hanya belajar berliterasi,
PKB tak.hanya untuk sertifikasi,
PKB tak hanya untuk gengsi,
Tapi,
PKB bagiku untuk beramal.jariyah,
Agar tak sekedar menjadi guru biasa tapi luar biasah,
In sya Alloh
*PKB= Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
NUPTK= Nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan
"Ah, PKB buat apa. Aku belum nuptk kok. Ga bakalan ngaruh apa apa"
Ujaran-ujaran seperti itu mungkin sering muncul ketika kegiatan guru pembelajar dimulai. Biasanya kegiatan berlangsung selama 2 hari full tatap muka, 10 hari untuk mengerjakan tugas, dan 1 hari untuk membahas tugas serta 1 hari untuk post test.
Memang betul, belum ada manfaat yang signifikan ketika guru belum bernuptk lalu mengikuti PKB.
Memang betul, materi yang disampaikan itu itu saja dan hanya teori, apalagi tutornya adalah teman sejawat bukan profesional.
Namun, pernahkah mencoba memaknai PKB dari berbagai sisi?
Baiklah kita urai satu persatu ya,,
1. Ajang silaturahmi dengan guru guru lain. 1 kelas terdiri dari 40 guru dengan 2 tutor.
2. Bisa saling berbagi info tentang keguruan, kedinasan, kesiswaan ataupun lainnya
3. Menambah wawasan sesuai materi PKB yang didapat
4. Sebagai.ajang pengembangan diri
Ga mau kan kita menjadi guru yang stagnan, tidak ada tambahan pengetahuan dll. Padahal profesi kita ini sangat berpotensi mendptkan amal.jariyah lho.
"Ah yang dipelajari juga ilmu dunia, bukan ilmu agama yang bisa untuk.amal jariyah"
Aih nyinyir lagi hahaha
Begini ya, walau PKB itu hanya ilmu dunia, tapi ini merupakan saraana alias alat untuk menerapkan ilmu agama yang kita ajarkan nanti ke Anak usia dini.
See, make it simple for everything,
Koneksikan segala ilmu untuk bekal amal jariyah kita
5. Sebagai ajang untuk patuh pada aturan.pemerintah. ini sunnah ya mengikuti aturan.pemerintah, in sy alloh mendapat pahala.
Di antara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah wajibnya taat kepada pemimpin kaum Muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat kemaksiyatan, meskipun mereka berbuat zhalim. Karena mentaati mereka termasuk dalam ketaatan kepada Allah, dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah wajib.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan ulil amri di antara kalian.” [An-Nisaa: 59]
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَطاَعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوْفِ.
“Tidak (boleh) taat (terhadap perintah) yang di dalamnya terdapat maksiyat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebajikan”
Read more https://almanhaj.or.id/1399-ahlus-sunnah-taat-kepada-pemimpin-kaum-muslimin.html
Akhirnya, biarlah aku menjadi ahlu seminar, ahlul pelatihan, yang penting bukan ahlul bid'ah hehehe #ups
#piss
Mari semangat para guru pembelajar!
PKB in Love
PKB tak hanya belajar berliterasi,
PKB tak.hanya untuk sertifikasi,
PKB tak hanya untuk gengsi,
Tapi,
PKB bagiku untuk beramal.jariyah,
Agar tak sekedar menjadi guru biasa tapi luar biasah,
In sya Alloh
*PKB= Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
NUPTK= Nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan
Langganan:
Postingan (Atom)