This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 19 November 2018

5 Hal yang Harus Dilakukan Kepada Keluarga si Sakit


            Sakit, sesuatu yang tidak mengenakkan. Tak semua orang ingin sakit. Namun, siapa yang bisa mengelak dari takdirNya? Seperti saat Julia Perez sakit, Titi Qadarsih sakit kemudian Ari lasso juga sakit , siapa yang bisa mengelaknya? Jangankan artis, orang-orang yang bergerak di dunia kesehatan, seperti dokter, perawat, bidan dan lainnya yang notabene tahu cara menangani sakit, juga tidak bisa menolak sakit.
Tak semua  sakit dianggap sebagai azab atau siksa dunia. Justru inilah sebaik-baik pengingat akan kematian dan dosa kita. Sehingga sakit adalah saat yang tepat untuk memohon ampun kepada yang Kuasa. Semakin sering memohon ampun kepadanya, maka disinilah letak keikhlasan kita akan takdirNya muncul. Namun, kadangkala keblinger ya, orang selalu mengingatkan dan menyarankan si Sakit untuk  istigfar atau mohon ampun kepada Pencipta. Sudahkah yang sehat demikian? Karena permohonan ampun adalah untuk semua, bukan hanya untuk si sakit.
 Sakit juga tak selalu pahit. Bukan berarti bila sakit kita berat merupakan azabNya. Justru ketika sakit akan muncul hikmah yang dirasakan, seperti: 1. Karib kerabat kita akan saling mendoakan demi kesembuhan si Sakit, 2. bertemunya family dan teman, 3. Sakit merupakan sebaik-baiknya nasihat karena sakit merupakan alarm kematian, 4. Sakit sebagai penggugur dosa, 5. meringankan beban fitnah/siksa kubur atau  di akhirat nanti.
Ketika sakit, peran keluarga tentu sangat penting dan berarti. Tanpa keluarga yang mendampingi, orang yang sakit akan berat menjalani kondisi sakitnya. Namun, terkadang kita lupa akan peran keluarga. Perhatian kita terlalu bertumpu pada si Sakit ketika menengok. Kita lupa untuk membesarkan hati keluarga si Sakit. Lalu apa yang harus dilakukan? Berikut 5 hal yang harus dilakukan, antara lain:
1. beri dukungan moral maupun finansial
2. doakan yang terbaik, karena kita tidak tahu hal mana saja yang terbaik buat si Sakit
3. berikan bantuan informasi (misal tempat laundry di sekitar rumah sakit, dan lainnya) untuk meringankan bebannya selama menjaga si Sakit,
4. sering-sering berkunjung untuk mendengar keluhan ataupun cerita keluarga si Sakit sambil menanyakan kebutuhan apa saja yang mungkin bisa dibawakan ketika kunjungan berikutnya, serta perhatikan pula asupan gizi keluarga si Sakit agar tidak ikut down ketika merawat si Sakit
5. bawakan oleh-oleh sesuatu yang disukai keluarga pasien serta berikan kisah-kisah tokoh tertentu yang memberikan semangat, baik berupa buku atau video. Terus pompa semangat keluarga si Sakit agar semangat berdoa dan berusaha untuk si Sakit.
            Akhirnya, tanamkan pada keluarga bahwa bagaimanapun kondisi si Sakit, entah itu penyakit ringan maupun berat, tetaplah berpikiran positif bahwa inilah kondisi terbaik yang dialami. Ketika usaha keluarga menangani ataupun mengobati sudah terbaik, tempat berobat terbaik, dokter terbaik dan ikhtiar yang lain sudah terbaik, maka pujilah usaha keluarga si Sakit. Besarkan hati keluarga bahwa akan mendapatkan hasil yang terbaik dari Nya. Doa yang tulus dari kita, in sya Alloh akan diraasakan pula oleh keluarga si Sakit.

Semoga bermanfaat!

pixabay.com
Hasil gambar untuk pixabay-gambar kartun pasien dan keluarga

Minggu, 18 November 2018

PKB in Love, Guru Pembelajar

"Aduh, minggu harusnya libur malah ada kegiatan"
"Ah, PKB buat apa. Aku belum nuptk kok. Ga bakalan ngaruh apa apa"

Ujaran-ujaran seperti itu mungkin sering muncul ketika kegiatan guru pembelajar dimulai. Biasanya kegiatan berlangsung selama 2 hari full tatap muka, 10 hari untuk mengerjakan tugas, dan 1 hari untuk membahas tugas serta 1 hari untuk post test.

Memang betul, belum ada manfaat yang signifikan ketika guru belum bernuptk lalu mengikuti PKB.

Memang betul, materi yang disampaikan itu itu saja dan hanya teori, apalagi tutornya adalah teman sejawat bukan profesional.

Namun, pernahkah mencoba memaknai PKB dari berbagai sisi?

Baiklah kita urai satu persatu ya,,
1. Ajang silaturahmi dengan guru guru lain. 1 kelas terdiri dari 40 guru dengan 2 tutor.

2. Bisa saling berbagi info tentang keguruan, kedinasan, kesiswaan ataupun lainnya

3. Menambah wawasan sesuai materi PKB yang didapat

4. Sebagai.ajang pengembangan diri
Ga mau kan kita menjadi guru yang stagnan, tidak ada tambahan pengetahuan dll. Padahal profesi  kita ini sangat berpotensi mendptkan amal.jariyah lho.

"Ah yang dipelajari juga ilmu dunia, bukan ilmu agama yang bisa untuk.amal jariyah"

Aih nyinyir lagi hahaha

Begini ya, walau PKB itu hanya ilmu dunia, tapi ini merupakan saraana alias alat untuk menerapkan ilmu agama yang kita ajarkan nanti ke Anak usia dini.

See, make it simple for everything,
Koneksikan segala ilmu untuk bekal amal jariyah kita

5. Sebagai ajang untuk patuh pada aturan.pemerintah. ini sunnah ya mengikuti aturan.pemerintah, in sy alloh mendapat pahala.

Di antara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah wajibnya taat kepada pemimpin kaum Muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat kemaksiyatan, meskipun mereka berbuat zhalim. Karena mentaati mereka termasuk dalam ketaatan kepada Allah, dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah wajib.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan ulil amri di antara kalian.” [An-Nisaa: 59]
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَطاَعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوْفِ.
“Tidak (boleh) taat (terhadap perintah) yang di dalamnya terdapat maksiyat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebajikan”


Read more https://almanhaj.or.id/1399-ahlus-sunnah-taat-kepada-pemimpin-kaum-muslimin.html



Akhirnya, biarlah aku menjadi ahlu seminar, ahlul pelatihan, yang penting bukan ahlul bid'ah hehehe #ups
#piss

Mari semangat para guru pembelajar!

PKB in Love

PKB tak hanya belajar berliterasi,
PKB tak.hanya untuk sertifikasi,
PKB tak hanya untuk gengsi,

Tapi,
PKB bagiku untuk beramal.jariyah,
Agar tak sekedar menjadi guru biasa tapi luar biasah,
In sya Alloh

*PKB= Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
NUPTK= Nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan


Jumat, 05 Oktober 2018

TAhapan Menggambar Anak Usia Dini


 “Adik, gimana sih disuruh gambar kok malah corat-coret seperti benang ruwet saja! Ayo gambar apel!, “ kata seorang guru. Pernah merasakan kesulitan seperti itu? Apa yang kita anggap mudah, terkadang masih dirasakan sulit oleh anak usia dini. Apa yang salah? Apakah kita memberikan materi yang terlalu sulit? Atau anak yang belum berkembang sesuai harapan?

Berikut akan dipaparkan tahapan menggambar bagi anak usia dini (AUD). Menurut standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STPPA) Permendiknas Nomor 137 tahun 2014, bahwa lingkup perkembangan anak usia dini salah satunya meliputi lingkup seni. Lingkup seni ini meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta kemampuan mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.

Terkait dengan seni lukis, maka menurut STPPA pada usia 4-5 tahun, anak tertarik menggambar objek di sekitarnya, seperti gambar mainannya, gambar buah, pohon dan lainnya. Sedangkan untuk STPPA usia 5-6 tahun, maka anak akan menggambar berbagai macam bentuk yang lebih beragam dan melukis dengan berbagai cara dan objek.

Sebenarnya, apa perbedaan menggambar dan melukis? Menggambar adalah aktivitas ekspresif dalam membuat gambar dengan menggunakan kertas sebagai media, sementara alatnya adalah bolpoin, pensil warna, krayon dan pensil. Untuk hasil gambar biasanya tidak ada aliran tertentu.

Sedangkan melukis adalah kegiatan seni dalam menciptakan lukisan dengan menggunakan kanvas sebagai media, sementara alat yang digunakan untuk melukis adalah cat air, cat minyak kuas dan sebagainya. Untuk seni lukis terdapat beberapa aliran yang masing-masing unik seperti kubisme, naturalisme, ekspresionisme dan lain-lain.

Bagi anak usia dini, menggambar mempunyai banyak manfaat. Salah satunya untuk mengembangkan atau mestimulus psikomotorik yakni motorik halus anak. Untuk menilai atau mengevaluasi lingkup psikomotorik anak, yaitu dengan observasi atau pengamatan langsung. Observasi dalam PAUD, merupakan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan anak.

Hasil dari menggambar ini akan menambah hasil karya anak yang bisa didokumentasikan menjadi portofolio atau rekam jejak kegiatan. Rekam jejak atau portofolio ini akan memudahkan guru untuk menilai apakah anak terebut sudah memenuhi STPPA atau belum.

Berikut manfaat kegiatan menggambar bagi anak usia dini, antara lain: a) merangsang dan membangkitkan otak kanan sehingga anak mempunyai kreatifitas dan imajinasi yang tinggi; b) menumbuhkan rasa ingin tahu anak tentang hal yang akan digambar; c) anak juga terstimulus perkembangan motorik halusnya;, d) meningkatkan rasa percaya diri dan optimisme karena anak mampu mengungkapkan ide-idenya dalam menggambar.

Menurut para ahli pendidikan anak seperti Kerchensteiner, Cyril Burt, Victor Lowenfeld, bahwa ada pembagian masa dalam menggambar pada tiap tahapan umur anak. Secara umum, masa-masa itu terbagi dalam beberapa bagian: 1) masa mencoreng (usia 2-4 tahun), anak menggores tanpa aturan dan arah. Anak masih belum mampu mengendalikan tangannya; 2) masa pra bagan (usia 4-7 tahun), anak mulai mampu menggambarkan objek yang akan digambar. Seperti menggambar kepala berbentuk lingkaran, tangan dengan bentuk panjang, dan lain-lain.  Anak juga sudah mampu mengendalikan arah dan tangannya; 3) masa bagan (usia 7-9 tahun), yaitu anak sudah memahami konsep objek yang akan digambarnya. Anak juga mengetahui apa-apa saja yang mampu menghidupkan gambarnya, seperti penambahan gambar isi rumah ketika menggambar rumah, ada pohon di depan gambar rumah, ada gambar bendera di sekolah, dan lain-lain.

Ada juga ahli pendidikan yang membuat tahapan-tahap
an menggambar sebagai berikut.


Tahap 1, coretan awal; coretan acak; coretan-coretan selalu berhubungan seolah-olah "krayon" tidak pernah lepas dari kertas.

Tahap 2, coretan terarah, tanda-tanda tertentu (seperti garis-garis atau titik-titik) diulang-ulang; biasanya berbentuk lonjong; tanda-tanda itu belum berhubungan.

Tahap 3, penambahan pada bentuk- bentuk lonjong; yang sering ditambahkan garis-garis dan titik-titik, biasanya garis-garis menyebar dari bentuk lonjong dan titik-titik di dalam bentuk lonjong.

Tahap 4, mulai muncul gambar “Kepala Besar”; titik-titik dan garis-garis dalam bentuk lonjong menyerupai wajah; mengambang di atas kertas (tahap 1-4 merupakan tahapan untuk kelompok Play Group);

 Tahap 5, gambar ”Kepala Besar” dengan mulai muncul gambar kaki mengambang di atas kertas.

Tahap 6, gambar “Kepala Besar” dengan kaki dan bagian-bagian badan lainnya khususnya tangan, mengambang di atas kertas. Muncul tulisan dalam bentuk. Huruf mengambang seperti garis-garis.

Tahap 7, “Kepala Besar” dengan bentuk batang sebagai badan dan anggota-anggota tubuh lainnya, mengambang di atas kertas.

Tahap 8, “Kepala Besar” dengan bentuk batang tertutup, bentuk batang berisi, atau bentuk batang segi tiga sebagai badan dan anggota-anggota tubuh lainnya, mengambang di atas kertas. (Tahap 5-8 merupakan tahapan untuk kelompok TK A)

Tahap 9, gambar rumah sederhana yang menyerupai wajah; objek-objek sederhana lainnya (seperti kupu-kupu atau bunga-bunga), mengambang di atas kertas. Pada tahap ini anak sudah bisa mengendalikan tangannya, sudah mempunyai konsep objek yang digambar. Sehingga pada tahap 9 ini, anak baru diperbolehkan untuk mewarnai.

Tahap 10, bagian paling bawah kertas digunakan sebagai garis dasar dan gambar-gambar objek yang bisa dikenali ditempatkan di situ, objek-objek ditempatkan secara tepat di langit, di samping rumah di bagian paling bawah kertas, dan seterusnya.

Tahap 11, sebuah garis dasar menopang rumah dan/atau objek-objek lain. Konsep tanah dan proporsi gambar dan lukisan mulai terlihat. Variasi gambar mulai kompleks: ada rumah, orang, pohon, bunga, awan, dan binatang.

Tahap 12, garis dasar mulai muncul sebagai garis batas langit, menunjukkan anak mulai sadar ruang dua dimensi; objek-objek diletakkan dengan tepat (Tahap 9-12 merupakan tahapan kelompok TK B). Untuk kelompok TK B, anak harus mewarnai sesuai dengan konsep riilnya, misalkan gambar daun segar berwarna hijau, daun kering berwarna kuning/coklat, dan lain-lain.

Nah, dalam melakukan tiap tahapan menggambar perlu diperhatikan pula hubungannya dengan tema dan bidang pengembangan lain seperti nilai agama, moral, sosial, bahasa, kognitif, dan lain-lain.  Tak lupa ciptakan kegiatan menggambar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan agar makin tumbuh rasa kepercayaan diri anak serta karakter positif lainnya.

Interaksi anak dan guru juga perlu diperhatikan dalam kegiatan menggambar. Dalam hal ini guru dan anak bisa berkomunikasi, seperti adanya tanggapan guru tentang apa yang digambar anak, anak menceritakan apa yang digambarnya, dan lain-lain. Intinya adalah kegiatan seni menggambar juga tak kalah penting dengan kegiatan lainnya untuk menstimulasi kemampuan awal menulis anak. *(artikel ini dimuat di laman anggunpaud pada 18 september 2018)

Sumber: • Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini • Permainan Kreatif Untuk Anak Usia Dini, Anggani Sudono dkk, PT Sarana Bobo Jakarta, 2007.


Minggu, 30 September 2018

Telaga Nilem Membuat Hati Adem

Bismillah,

Dear readers,

"Senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, ahad itu nama nama hari"

Begitulah Jelita anakku mendendangkan lagu tersebut berulang-ulang dengan nada yang naik turun. Berhubung emaknya lagi sensitif karena deadline tulisan, jadi bukannya terhibur mendengar lagu tersebut eh malah merasa tersindir. Lah kok tersindir? Rasanya aku seperti mendengar Jelita nyindir "Eh, bentar lagi wiken nih. Mau pergi kemane, Mak?"

Dan, emakpun langsung melihat kalender, ada acara apakah wiken ini?

Qodarullah, wiken ini ada acara piknik bareng guru TKIT IBNU ABBAS Cirebon dalam rangka syukuran atas hasil B untuk akreditasi TK.


Alhamdulillah, piknik gratisan. Kapan lagi bisa piknik? Secara karakter kami sekeluarga males travelling kalau ga ada yang ajak. Alhasil, benar kan hanya aku dan JelIita yang berminat ikut. Ayah dan Fikri pilih di rumah sambil ngemil kacang rebus yang sengaja ku sisihkan. Kacang ini bekal ngemil selama di Telaga Nilem.

Oke, kita berangkat dri Cirebon sekitar jam setengah 9 dan sampai di lokasi kurleb jam 9 nan lewat dikit hehehe.

Lokasi yang bikin hati langsung adem ini begitu memikat. Karena apa?letaknya yang cukup dekat dengan rumahku di Talun cirebon. Telaga nilem berlokasi di desa kaduela, kecamatan pasawahan, kuningan.
Merupakan telaga yang berada satu kawasan dengan hutan wisata Telaga remis yanng mempunyai luas sekitar 13 hektar. Masih ada 7 telaga lainnya yaitu telaga leat, telaga deleg, telaga leutik, telaga buruy, telaga tespong, situ ayu salintang dan sumur jalatunda.

Telaga nilem dengan air yang jernih sampai terlihat dasar kolam yang penuh bebatuan dan ganggang. Dingin meyelimuti badan kala berenang.

Terkait fasilitas, sudah tersedia musola, toilet tang bersih dan banyak dengan tarif 2000, kemudian parkiran yang luas (tarif parkir motor 3000 dan mobil 5000). Tiket masukpun terjangkau, cukup membayar kocek 15 ribu per orang. Warung dan gazebo tersedia, pilihan menunya pun menarik yaitu khas ikan bakar ataupun goreng dengan pilihan sambelnya yang menggoda.


Ohya ada penginapan maupun perkemahan yang bisa dijadikan alternatif kala menginap.

Bagi yang suka travelling, ada tips nih ketika berwisata di telaga nilem: berhati-hatilah dengan dasar kolam yang bebatuan kaarena licin dan dikhawatirkan ada bgaian batu yang tajam. Juga mengenai kedalaman kolam yang tidak sama. Paaling dalam sekitar 4 meter dan yang dangkal sekitar 1 meter. Jangan lupa juga bawa jaket dan perlengkapan lain untuk.menghangatkan tubuh seperti kayu putih dan lain lain.

Pesanku mubgkin lebih ke dinas terkait agar segera membenahi wisata telaga nilem agar lebih banyak diminati para wisatawan.

Satu kesan mendalamku pada telaga nilem,,bikin hati adeeem mak nyes.. bagaimana? Tertarik berkunjung?


Rabu, 26 September 2018

PArenting kala genting

Bismillah,

Dear readers,



Setiap orang tua dan guru menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Namun, butuh perjalanan yang berliku untuk memperolehnya. Apalagi di era milenial yang penuh hal baru, tentlah kita membutuhkan amunisi yang tepat untuk menjawab bagaimana kita menstimulus potensi anak, menumbuhkan karakter positif anak. Pasti semuanya butuh proses yang bertahap.
 Ketika anak berperilaku negative, belum lagi menghadapi anak yang berkepribadian minyak, wah! Semua butuh ilmu dan sharing dengan pihak lain. Karena sharing adalah caring, buku ini hadir sebagai bentuk caring penulis terhadap para pendidik dan orang tua dalam menghadapi kegentingan dalam parenting.
 Have a nice reading!

Cp: 081803873866

OPEN PRE ORDER BUKU BARU!
PO 26 September – 6 Oktober 2018

Judul: Parenting Kala Genting
Penulis: Nur Fitri Agustin
Jenis: Motivasi

Blurb:




Jumat, 21 September 2018

TIPS BEPERGIAN BERSAMA BUAH HATI



            “Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali. Kiri kanan, ku lihat saja, banyak pohon cemaraa” Ayah Bunda, masih ingat kan lagu tersebut? Lagu itu mengajak anak-anak untuk melihat pemandangan di sekitar pegunungan. Keceriaan dan kegembiraan sangat jelas tergambar dalam lagu tersebut. Hal ini tentu
            Dari segi kognitif, melihat alam dan sekitarnya, atau jalan – jalan ke museum, kebun binatang, dan lainnya akan meningkatkan pengetahuan serta wawasan anak. Dan juga, siapa tahu dengan traveling bisa untuk mengetahui minat dan bakat anak?
            Terkait perkembangan sosial emosional anak, ternyata bepergian atau travelling bisa mempererat ikatan ayah bunda dan anak, menumbuhkan sikap berani, menumbuhkan rasa ingin tahu, peka terhadap lingkungan.
            Melalui bepergian atau travelling, anak akan bergerak bebas mengeksplor fisiknya untuk bergerak seperti berlari, meloncat sehingga perkembangan motorik anak makin berkembang.
            Bagaimana dengan perkembangan bahasa anak apakah melalui traveling atau bepergian bisa terstimulus? Tentu iya, karena anak akan mempunyai kenangan ketika bepergian atau travelling kemudian anak akan mengungkapkan kenangan tersebut melalui lisan (bercerita) maupun tulisan.
            Dari aspek nilai agama moral, bepergian atau traveling bisa untuk menanamkan syukur, mengenal ciptaanNya, sehingga anak akan mempunyai keyakinan kepada sang Pencipta.
            Melalui bepergian atau travelling, aspek perkembangan anak akan terstimulus sehingga kita sebagai orangtua akan mudah untuk mengamati minat dan bakat anak. Lalu bagaimana mempersiapkan bepergian atau travelling bersama anak?
            Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dengan cermat. Tak perlu membawa baju yang banyak, asalkan segera cuci baju bila ada yang kotor agar ketersediaan baju bersih memadai. Perhitungkan pula berapa lama bepergian atau travelingnya.
            Siapkan mainan, cemilan agar anak tidak bosan dalam perjalanan. Bila anak terlihat lelah di perjalanan, ajak anak mengikuti permainan sederhana atau mendengarkan cerita dari orangtua maupun video.
            Perhatikan kesehatan anak. Dan sediakan selalu obat-obatan yang dibutuhkan apabila anak  kurang fit di perjalanan. Hal yang kadang membuat terlena ketika bepergian atau traveling yaitu tentang makanan. Biasanya kita membeli makanan di sembarang tempat, minum es yang seharusnya dihindari. Pilih makanan yang terjaga komposisi vitaminnya sehingga membuat anak penuh tenaga saat traveling atau bepergian.
            Lalu sounding ke anak jadwal bepergian atau travelling. Ceritakan kepada  anak akan kemana saja, disana akan melakukan apa, sehingga anak akan senang. Saat sounding jadwal bepergian atau traveling merupakan saat yang tepat untuk menjelaskan aturan bepergian atau traveling, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sehingga ketika tiba saatnya bepergian atau traveling, kita tinggal mengingatkannya saja.
            Bepergian atau travelling harus dilakukan dengan ceria, menyenangkan dan penuh manfaat. Sehingga akan memberikan pengalaman positif  yang berharga untuk anak dan mudah-mudahan terbangun karakter positif pula.

 Berlelah-lelah saat bepergian atau travelling akan hilang ketika kebermanfaatannya lebih dominan. Semoga bermanfaat dan Happy Travelling!



Jumat, 24 Agustus 2018

Begini alternatif liburan yang menyenangkan

Libur tak melulu harus bepergian jauh ya. Seperti kali ini, liburanku cukup ku isi dengan menulis. Lah kok malah nulis? Ya nulis sambil berkhayal menjelajah ke tempat wisata. Eh kok bisa?

Ceritanya gini, waktu itu ku dapat BC dari seseorang tentang lomba menulis cagar budaya Indonesia yang diadakan oleh Kemendikbud. Lalu diminta untuk mendaftar di grup wa dengan mencantumkan 1 paragraf sebagai syarat pendaftaran (syarat ini berubah beberapa waktu kemudian menjadi 3 halaman untuk sampel tulisan, dan langsung sebagai syarat seleksi)

wow! Deg-degan kan!  Mana deadline mepet lagi! Deadline awal adalah tanggal 18 agustus 2018.

Ku buat tulisan tersebut semampuku dan ku ambil tema Masjid Merah Panjunan, Cirebon. Dan berhasil ku kirim mepet DL #ahpejuangdeadlineinih!

Namun, nyatanya ketika pengumuman, duh belum masuk 20 besar. Ya sudahlah mungkin sudah nasib penulis kelas teri ya begini ini, belum mampu bersaing dengan para blogger dan penulis kelas kakap. #hehehehe

Namun, qodarullah ada pengumuman bahwa peserta yang belum masuk 20 besar masih bisa memperbaiki naskahnya agar bisa dipertimbangkan pada seleksi pencarian 10 naskah (agar genap 30naskah ya) tapi deadlinenya jam 7 pagi esok harinya setelah pengumuman. Aku baru baca pengumuman ini jam 4 pagi.

Gubrak! Mana waktu itu masih hari tasyrik yang bertepatan dengan mertua akan berkurban. Otomatis sebagai mantu yang baik, aku kudu mbantuin acara itu wkwkwk

Maka mulailah kasak kusuk nulis dan sekarang ganti tempat wisata cagar budaya yaitu di Taman Goa Sunyaragi. Ini jujur aku baru tahu kalo Goa ini cagar budaya.

Wah patut direkomendasikan untuk semua kalangan nih karena Goa Sunyaragi makin hari makin banyak perubahan yang menarik. Tak hanya sekedar Goa, kolam tapi juga ada atraksi seni budayanya. Wah seru kan!

Sebagai praktisi anak usia dini alias guru TK, kupikir anak usia dini juga lerlu mengenal cagar budaya.

Namun tetap diperhatikan dari segala aspeknya ya, seperti nilai agama dan moral, sosial emosional, fisik motorik, bahasa, seni, pengawasan dan lainnya.

Contohnya nih Dalam hal nilai agama dan moral, perlu diperhatikan mitos mitos sekitar cagar budaya agar anak usia dini tidak rancu dengan nilai agama dan keyakinan yang dianutnya.

Sebagai orang dewasa yang mendampingi anak usia dini ke cagar budaya, sebaiknya kita tidak menutupi adanya mitos tersebut. Justru kemukakan dengan bahasa sederhana bahwa mitos itu ada dan belum tentu sesuai dengan nilai agama dan keyakinan kita.

Nah, lanjut ya tentang lombaenulis yang diadakan oleh Kemendikbud, alhamdulillah hari ini pengumuman untuk seleksi 10 besar berikutnya. Dan taraaa, alhamdulillah akhirnya aku masuk 30 besar dan akan lanjut nulis untuk penyempurnaan naskah utuh yang akan masuk dalam antologi naskah cagar budaya Indonesia, Kemdikbud.

Duh, ini hadiah terindah di kala liburan idul adha setelah sebelumnya juga lulus pretes ppg.

Alhamdulillah, ma sya alloh semoga dengan antologi ini, makin banyak orang yang menjatuhkan destinasi wisata ke cagar budaya sehingga makin terjaga dan terlestarikan cagar budaya Indonesia.
Untuk karir menulisku, semoga makin mudah menjadi penulis yang selalu menginspirasi dan menghasilkan tulisan bermutu, aamiin.

#CBI
#IIDN
#IndscriptWriting
#KementrianPendidikan danKebudayaan