Liburan biasa dihadapi bahkan ditunggu-tunggu
kedatangannya oleh anak-anak kita yang mengenyam pendidikan di suatu lembaga
pendidikan, entah itu ma’had atau yang lainnya. Namun orangtua perlu waspada,
agar liburan anak bukan menjadi saat-saat yang justru merugikan. Tentunya kita
tak ingin liburan kali ini menjadi sia sia tanpa makna dan membuyarkan pondasi
rutinitas terpuji yang sudah dibangun.
Sebenarnya masa liburan merupakan nikmat waktu
luang. Oleh karena itu, seyogianya anak disadarkan akan hal ini, sehingga waktu
liburan harus digunakan sebaik mungkin. Rasulullah telah memperingatkan, betapa
banyak manusia yang terlalaikan dari nikmat waktu luang ini, sehingga hanya
menuai kerugian belaka. Beliau bersabda, sebagaimana yang dinukilkan oleh
sahabat yang mulia, ‘Abdullah bin ‘Abbas:
نِعْمَتَانِ
مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua
nikmat yang kebanyakan orang tertipu darinya: kesehatan dan waktu luang.” (HR.
Al-Bukhari no.6412)
Terkadang lemahnya kita dalam menghadapi anak,
sedikitnya bimbingan dan teladan, atau kurangnya pengawasan kita menjadi salah
satu di antara sekian sebab anak melewati masa liburan dengan hal-hal yang
tidak bermanfaat atau bahkan merugikan. Sekadar menghabiskan waktu dengan
duduk-duduk mengobrol bersama teman, berkelana dari mal ke mal, atau menekuri
acara demi acara televisi. Kadangkala pula justru orangtua yang memfasilitasi
anak untuk itu, atau membiarkan anak “sedikit bersantai” dengan meninggalkan
berbagai rutinitas yang terpuji.
Bagaimanapun, anak selalu membutuhkan peran
kita, orangtua mereka. Termasuk saat-saat mereka menghadapi liburan.
Lalu bagaimana agar sambut liburan
menjadi lebih menyenangkan tanpa melupakan rutinitas terpuji sebelumnya? Berikut
tips manajemen waktu sambut dan hadapi liburan penuh makna bersama anak-anak :
1.
Selalu gaungkan atau broadcast
terus menerus ke anak anak awal dan akhir liburan. Tunjukkan secara visual
melalui kalender jarak liburan yang akan mereka lewati. Kemudian visualkan pula
banyaknya hari libur dengan jari jari ( bagi anak pra sekolah). Sehingga mereka
paham akan banyak sedikitnya hari libur nanti.
2.
Manajemenkan waktu liburan dengan
baik.
Pahamkan secara dini bahwa liburan
adalah waktu bersantai yang tetap harus dilewati dengan banyak kegiatan positif
seperti tetap mengaji, mengkaji pelajaran yang telah lalu, mengulang hapalan
Alquran. Jadi tak melulu menonton tivi ataupun bermain main saja.
3.
Kita kenalkan ke anak bagaimana
membagi waktu liburan menjadi beberapa fase.
Misal, fase awal liburan digunakan
untuk membereskan buku-buku atau segala macam perlengkapan pada tahun ajaran
kemarin.
Fase tengah liburan, digunakan
untuk mulai membenahi keperluan tahun ajaran baru seperti membeli perlengkapan
sekolah, dll. Ini dimaksudkan agar tidak perlu berepot-repot ria dan
berdesak-desakan di toko perlengkapan sekolah ketika mepet masuk sekolah.
Kemudian fase akhir liburan bisa
digunakan untuk lebih santai dan menikmati waktu.
Fase fase tersebut tidak menjadi
patokan baku bahwa misalnya awal liburan harus dan Cuma kegiatannya membenahi
perlengkapan tahun ajaran kemarin, tapi tetap ada aktifitas refreshing lainnya
seperti mengunjungi sanak keluarga ataupun melancong.
4.
Tetap mengistiqomahkan kegiatan
baik yang sudah menjadi kebiasaan ketika hari sekolah, seperti bangun pagi,
sarapan pagi, mandi pagi dll.
5.
Ketika liburan akan berakhir
siapkan mental anak untuk tetap semangat dan tanamkan bahwa menjalani rutinitas
itu menyenangkan selama itu adalah rutinitas positif insyaAlloh mendatangkan
pahala.
6.
Hal terakhir : Mari semangatkan
diri kita terlebih dahulu sebelum menyemangati anak anak kita.
Tetap semangat sambut liburan di depan mata.
Jadikan masa liburan sebagai momen untuk mulai membiasakan / mendawamkan hal
hal positif. Welcome and Happy Holiday !
@Mrs.Fenny.F

0 komentar:
Posting Komentar