Jumat, 18 Agustus 2023

Literasi Tak Melulu Melek Aksara : Sebuah Dedikasi Jordy di Papua Barat

 



Foto : Sukma Nur/detik.com

            Dialah, Jordy, seorang pemuda  dari Papua Barat tepatnya di Pulau Mansinam yang telah mendedikasikan dirinya bersama rekan-rekannya untuk literasi di tanah air, khususnya Papua Barat. Kegigihannya berhasil membidani kelahiran Papua Future Project. Proyek ini diinisiasi guna menemukan jawaban dari permasalahan literasi di wilayah Papua Barat. Akhirnya, Jordy mengusung hal ini guna diajukan di event SATU Indonesia Awards ke-13 pada tahun 2022.

                SATU Indonesia Awards merupakan ajang atau langkah nyata dari Grup Astra untuk berperan aktif serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta, dan karya terpadu dalam produk dan layanan karya anak bangsa, Insan Astra yang unggul, serta kontribusi sosial yang berkelanjutan untuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia. Pada prinsipnya dimanapun instalasi Astra berada harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, sesuai dengan butir pertama filosofi CATUR DHARMA, yaitu: Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara. SATU Indonesia dicanangkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. (Booklet ASTRA 2023)

                Astra mengajak seluruh anak bangsa untuk semangat melaju bersama dalam memajukan bangsa, untuk hari ini dan masa depan Indonesia melalui SATU Indonesia Awards ke-14 tahun 2023. Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi, serta satu Kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut. (Booklet ASTRA 2023)

                Sejak tahun 2010 hingga saat ini, SATU indonesia Awards mampu mengajak para pioner-pioner yang berhasil menggerakkan lingkungannya, komunitasnya untuk lebih baik lagi. Ada sembilan yayasan yang merupakan bagian yayasan Astra yaitu:

Yayasan Toyota dan Astra (YTA)

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI)

Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL)

Yayasan Insan Mulia Pama Persada Nusantara (PAMA)

Yayasan Karya Bhakti United Tractors (UT School)

Yayasan Amaliah Astra (YAA)

Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA - MDR)

Yayasan Astra Honda Motor (YAHM)

                Jordy, sangat terinspirasi dengan SATU Indonesia Awards ini. Bhrisco Jordy Dudi Padatu, Papua Barat selama tujuh belas tahun hidup di Papua bukanlah hal yang mudah. Literasi menjadi hal atau fokus utama Jordy untuk memajukan Papua Barat. Apalagi standar keberhasilan pendidikan di era modern yaitu literasi. Literasi tak melulu perihal baca, tulis, hitung. Survey-survey dalam pendidikan banyak mengukur tentang kemampuan literasi anak-anak/ dan hasil survey tersebut sungguh sangat mengejutkan! Tak hanya melek aksara yang diprioritaskan pada literasi tetapi bagaimana cara mengatasi masalah. Walaupun kita tak bisa abai bahwa melek aksara merupakan indikator keberhasilan atau kesuksesan pembangunan sebuah bangsa. Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia mengklaim telah mengentaskan sekitar 150.000 penyandang tunaaksara (Laman Kemendikbud, 2015)

                Dulu, program kemelekaksaraan dianggap mampu meningkatkan taraf hidup, kemampuan kognitif, dan menjadikan seseorang lebih berdaya. Literasi saat ini tak lagi bermakna sebagai pemberantasan buta aksara. Namun, literasi merupakan sebuah praktik sosial yang melibatkan kegiatan berbicara, menulis, membaca, menyimak dalam proses mengungkapkan ide, membangun makna yang terjadi pada budaya. Manusia yang literat, adalah seorang manusia yang mampu mengetahui dan menggunakan potensinya secara optimal maupun maksimal sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungan sosial.

                Berawal dari keinginan untuk memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, maka Jordy memulai merintis proyek untuk Papua Barat. Jordy melihat bahwa pemanfaatan teknologi yang tidak semua anak memiliki akses yang sama, merujuk pada perbedaan aksesibilitas, kehadiran lembaga pendidikan, kurangnya sumber daya pendidik profesional, fasilitas yang tidak memadai dan angka buta huruf yang sangat tinggi.

                Disisi lain, standarisasi pendidikan yang lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas juga turut menjadi permasalahan utama di timur Tanah Air itu. Papua Future Project (PFP) merupakan sebuah komunitas berbasis proyek dibidang pendidikan yang didirikan sejak Juli tahun 2021. Komunitas ini secara khusus mengangkat isu literasi di daerah tertinggal di wilayah Papua Barat. Dengan moto “Every Child Matters”, program ini berfokus dalam menyediakan akses pendidikan secara inklusif sebagai target jangka panjang melalui program bimbingan belajar literasi gratis dan donasi buku bacaan kepada anak-anak asli Papua yang tinggal di daerah dengan angka buta huruf yang tinggi. (Booklet Astra 2023)

                Proyek ini juga konsern dalam hal pendampingan kebutuhan psikologis anak-anak yang mengalami trauma. Jordy bersama para pemuda lainnya juga sudah mengajar lebih dari 500 anak-anak yang berada di enam pulau di papua barat. Selanjutnya. Jordy berkeinginan untuk menagdakan atau menbuka bimbingan belajar dan pojok membaca di Papua Barat. Semoga harapan Jordy ini dimudahkan segera terwujud agar makin banyak manusia – manusia literat yang menggerakkan Indonesia ke arah positif.

7 komentar:

  1. Sepakat sama Mas Jordi dan tulisan ini soal literasi tak melulu soal melek aksara. Ngomongin Papua, sebenernya saya juga tertarik untuk datang ke sana. Katanya alam di sana masih asri dan minim polusi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga ada kesempatan datang ke sana ya. Tema tema tentang Papua kudu sering diangkat biar kita makin cinta Nusantara ❤️

      Hapus
  2. Luar biasa energinya, Bang Jordy. Ditambah mengajar 500 anak tersebar di sana, hanya dedikasi tinggi yang mampu jadi motor penggeraknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, perlu dicontoh. Sepertinya beliau punya watak koleris kali ya ha ha ha

      Hapus
  3. Sangat menantikan meratanya kualitas pendidikan di tanah air. Rasanya tidak adil saat mengetahui anak-anak di pulau yang jauh di sana kesulitan mengakses pendidikan. Tak hanya menyediakan akses dan sarana pendidikan, tapi bagaimana caranya anak-anak di sana memiliki kesadaran untuk menerima pendidikan. Mas Jordy sudah melakukan semua upaya itu. Salut. Semoga semakin banyak hadir pemuda seperti beliau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita pun bisa mempunyai motivasi yang luar biasa seperti ini ya, Teh, pantang menyerah.

      Hapus
  4. Wah, luar biasa. Inspiratif ya sosok Jordy ini. Project atau isu bertema literasi belakangan ini memang sedang "naik daun". Kehadiran Jordy beserta project literasinya, saya kira bisa menjadi salah satu ikhtiar baik untuk memajukan negeri. Semangat selalu untuk Jordy dan para pegiat literasi!

    BalasHapus